Kamis, 01 Mei 2014

ziarah 5 Wali

Hai sobat Joli ketemu lagi dengan jalan-jalan Gratis hehe... Heumz maklum muka aku muka gratisan jadi kalau jalan-jalannya gak gratis males... :)
Aku mau curhat nih tentang jalan--jalan kemarin tepatnya pas tanggal 26 april 2014..
Ziarah Wali lima? Baru tau khand? Tenang sob sebenarnya ini wali sembilan hanya saja berhubung bajetnya hanya cukup di wali lima jadi cuma mentok segitu hehe.. Okay sekarang mari meluncur ke TKP.

Seperti biasa star pertama itu di Sunan Gunung Jati.. nah lho waktu kemarin udah anne jelasin kan dikit. Trus sekarang aku mau jelasin apa lagi ya? Ok.
Kompleks makam Astana Gunung Jati merupakan kompleks makam dengan tokoh utama yang dimakamkan adalah Syekh Datu Kahfi. Untuk menuju makam Syekh Datu Kahfi dapat ditempuh melalui jalan berundak berplester semen dari sudut barat laut dan tenggara. Dari gerbang utama yang berada di barat laut, jalan berundak sedikit berkelok ke kiri kemudian sedikit menanjak terdapat percabangan jalan yaitu lurus dan belok ke kanan. Jalan yang lurus mendatar menuju cungkup makam Syekh Datu Kahfi. Sebelum memasuki cungkup melewati gerbang gapura candi bentar. Setelah melawati gapura bentar selanjutnya jalan menuju cungkup makam tersebut berpagar tembok. Cungkup makam berdenah empat persegi panjang menghadap ke barat. 
Jalan yang berbelok ke kanan berundak-undak sedikit menanjak menuju ke puncak Gunung Jati. Pada puncak gunung tersebut terdapat halaman yang disebut sebagai puser bumi atau puser Gunung Jati. Puser bumi ditandai dengan lubang yang diapit tumpukan batu. Lubang dan tumpukan batu tersebut mungkin merupakan sisa aktivitas vulkanik. Melalui tempat ini ke arah timur akan terlihat laut lepas sehingga kapal dapat dilihat dengan jelas. Pada tebing di sisi timur puser bumi terdapat goa yang disebut Goa Garba Iman.
Mengenai sejarah Syekh Datu Kahfi diceritakan bahwa pada permulaan abad ke-15 agama Islam sudah berkembang di Pulau Jawa. Di Jawa Barat seperti di Gunung Jati merupakan wilayah di bawah kekuasaan Pajajaran. Karena letaknya di tepi Pelabuhan Muara Jati, maka banyak pedagang asing yang dating ke situ. Pedagang tersebut antara lain berasal dari Cina, Arab, dan Gujarat (pantai barat India). Ramainya perahu dagang asing  yang berlabuh pada pelabuhan itu dikarenakan letaknya strategis untuk perniagaan juga karena penguasa negerinya Ki Gede Surawijaya dengan Syahbandarnya  yang bernama Ki Gede Tapa atau Ki Jumajan Jati bersikap toleran terhadap setiap pedagang asing. Karena pedagang asing itu selain berdagang juga bertujuan sebagai mubaligh membawa ajaran agama Islam terutama pedagang dari Arab dan Gujarat

Masjid Pekalongan.. Nah setelah dari Sunan Gunung Jati kita transit di Masjid pekalongan. Nama Masjidnya yaitu Masjid Al-Firdaus. Masjid Al Fairus terletak di sepanjang jalur Pantai Utara Pekalongan. Masjid ini memiliki bentuk mirip dengan Masjid Nabawi, Arab Saudi. "Karena kami menginginkan supaya masyarakat Pekalongan yang belum pernah pergi ke Masjid Nabawi, biar tahu bahwa inilah duplikat nabawi," tutur Abdullah, pengurus Masjid Al Fairus. Menurut Abdullah, selain arsitektur masjid bagian lain yang mengadopsi Masjid Nabawi adalah bagian kubah dan menaranya. Bentuk kecintaan terhadap Masjid Nabawi juga menjadi alasan lain gaya masjid ini dibentuk. Sob kalo main ke pekalongan mampir deh arsitekturnya cantik buangetloh.

Masjid Agung Demak..

Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Merupakan salah satu masjid yang tertua di Indonesia berlokasi di Kauman tepatnya di Desa Gelagah Wangi, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. Raden Fatah bersama Wali Songo mendirikan masjid ini tahun 1466 hingga 1477 M. Masjid Agung Demak telah mengalami beberapa renovasi dengan tetap mempertahankan ciri khasnya yaitu atap bersusun tiga serta jumlah pintu sebanyak 5 buah.
Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.

Kadilangu Sunan Kali Jaga..
 Setelah ziarah ke makam Raden Fatah, aku langsung menuju makam Sunan Kalijaga yang terletak di Kadilangu sebenarnya masih di Demak jaraknya sekitar 2 km dari Masjid Demak arah ke Timur dan dapat di tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Inilah makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, sebelah timur kota Demak.
Jalanya sempit, masuk agak dalam kira-kira 500 meter, banyak rumah penduduk yang disulap menjadi area parkir, dan ditawarkan dengan lantang oleh para penjaganya.
Silahkan pilih tempat parkir sendiri.
Sepanjang lorong menuju Makam banyak sekali penjual aneka barang dagangan. Salah satunya adalah Mbah penjual kembang di depan Makam Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak.

Sunan Qudus..

Nama Ja'far Shadiq diambil dari nama datuknya yang bernama Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib yang beristerikan Fatimah az-Zahra binti Muhammad.
Sunan Kudus sejatinya bukanlah asli penduduk Kudus, ia berasal dan lahir di Al-Quds negara Palestina. Kemudian bersama kakek, ayah dan kerabatnya berhijrah ke Tanah Jawa.
Dahulu kota Kudus masih bernama Tajug. Kata warga setempat, awalnya ada Kyai Telingsing yang mengembangkan kota ini. Telingsing sendiri adalah panggilan sederhana kepada The Ling Sing, seorang Muslim Cina asal Yunnan, Tiongkok. Ia sudah ada sejak abad ke-15 Masehi dan menjadi cikal bakal Tionghoa muslim di Kudus. Kyai Telingsing seorang ahli seni lukis dari Dinasti Sung yang terkenal dengan motif lukisan Dinasti Sung, juga sebagai pedagang dan mubaligh Islam terkemuka. Setelah datang ke Kudus untuk menyebarkan Islam, didirikannya sebuah masjid dan pesantren di kampung Nganguk. Raden Undung yang kemudian bernama Ja’far Thalib atau lebih dikenal dengan nama Sunan Kudus adalah salah satu santrinya yang ditunjuk sebagai penggantinya kelak.

Sunan Muria..
Sunan Muria ini menurutku ziarah wali songo yang memacu adrenalin pasalnya letak makam yang berada di puncak gunung daerah kudus colo. makam ini terletak di atas perbukitan untuk bisa sampai kesana dapat di tempuh dengan naik kendaraan roda dua (ojek ) dengan tarif rp 8000,- ini kita pun akan di antar sampai atas dengan jalan berliku dan di suguhi panorama indah alam pegunungan muria dengan ketinggian 1.602 meter dari permukaan laut. atau di tempuh dengan jalan kaki dengan naik anak tangga sejauh kurang lebih 1,5 km, yang di sampingnya jalan anak tangga itu berderet kios para penjual makanan dan sofenir. setelah sampai di atas kami pun langsung bergegas ziarah ke makam, karena pas saat itu lagi ramai ada rombongan peziarah dari berbagai kota. setelah usai ziarah kami pun harus lewat puter arah dan di situ terdapat gentong air bekas peninggalan sunan muria. dan air itu pun di percaya mempunyai kasiat yang bermacam macam.dan peninggalan yang lain berupa masjid, beduk kuno pun dapat kita jumpai di sana. namun sayang saat memasuki area makam sunan muria ini tidak di perbolehkan mengambil gambar dengan kamera atau alat rekam lainya.
Selain ziarah makam di sebelah utara dari tempat ini pun terdapat wisata alam pegunungan dan air terjun montel, tempat ini pun dapat di tempuh menggunakan ojek namun hanya sampai tempat loket saja. seterusnya hanya bisa di tempuh jalan kaki, karena harus melewati jalan berupa anak tangga.untuk harga tiket menuju montel rp 5000,- per orang. suasana pegunungan yang hijau dan di tambah adanya air terjun membuat tempat ini pun ramai di kunjungi peziarah dan muda mudi yang sedang kasmaran.

#sekian Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar :

Posting Komentar