Minggu, 29 Juni 2014

Cerpen Umroh


Hadiah Umroh Dari  Sang Mertua
By : Fitrotul Mr

Sang fajar sudah menampakkan dirinya, suara kokok ayam sudah saling bersahutan, waktu baru menunjukkan pukul setengah empat pagi. suara tarhiman dari masjid terdengar sangat nyaring. Mata yang biasanya masih terlelap sekarang sudah bersinar terang. Hati ini sudah tidak sabar menunggu pagi. Pasalnya hari ini Ayah dan Bunda pulang dari tanah suci, berbagai persiapan kulakukan, dari mulai membersihkan rumah sampai memasakkan makanan kesukaan Ayah dan Bunda. Semua ini dilakukan atas rasa syukur dan bahagia.
Setelah sampai dirumah cerita demi cerita pun terlontar dari bibir Ayah dan Bunda, dari mulai saat melihat ka’bah, dan dimana setiap orang melihatnya pasti akan berlinangan air mata, hingga cerita kejadian-kejadian lucu tentang orang-orang berkulit gelap.
Aku lihat foto dan video Ayah waktu di Mekah, bangunan Ka’bahnya sangat indah pohon-pohon kurma yang berjajar rapih terlihat sedap dipandang  mata. ada juga video bunda waktu di masjidil harom. Aku sangat takjub ketika melihat payung raksasa otomatis, yang  menjadi baground video ibu. Payung itu akan membuka jika cuacanya panas.
“Ini masjid qisos.” kata Ayah waktu aku tanya foto itu diambil dimana.
“Masjid qisos? Trus Ayah waktu disitu ada yang di qisos tidak?” tanyaku penasaran
“Tidak ada.” jawab Ayah.
Ya Allah, sungguh indah nian tempat-Mu. Setelah melihat foto-foto dan video yang ayah kasih, entahlah hatiku berdegup kencang, ada uvoria yang kian menyelip dalam sanubariku. Ya Robb, Izinkan suatu hari aku bisa memenuhi panggilan-Mu. Sungguh aku amat sangat rindu, rindu ingin berkunjung ke rumah-Mu, rindu berziarah kemakam kekasih-Mu.
Aku bingung, harus dengan cara apa mewujudkan impianku ini? Sedang aku belum bisa mencari uang sendiri. Kuliah pun masih dibiayai orang tua. Jalan satu-satunya adalah meminta sama Allah. Rajin berdo’a dan menyenangkan hati sesama muslim. Aku ingat Allah pernah berfirman dalam sebuah hadist qudsi, : ud’unii astajib lakum (memintalah kepada-Ku maka AKU akan mengabulkannya).
satu bulan sudah Ayah dan Bunda kembali ketanah air. Cerita tentang bahagianya di Tanah suci terkadang masih terlontar dari bibir mereka, hingga suatu hari Ayah mengutarakan keinginannya ingin berhaji lagi.
“Nok, Ayah mau daftar haji lagi, sama kamu atau sama Haikal?” kata Ayah suatu malam.
“Ya sama Aku Yah, masa sama Haikal, kan aku kakaknya?” jawabku tak mau mengalah.
“ Begini loh Nok, masa tunggu haji sekarang itu 10 tahun, kalau Ayah perginya sama kamu, kemungkinan kamu sudah menikah, masa suamimu mau kamu tinggal sendirian, naik haji itu enaknya barengan sama suami.”
“Ya biarin, yang penting aku bisa naik haji.” Ucapku sambil manyun.
“Ya sudah begini saja, kalau kamu sudah menikah ajak suamimu daftar haji, kamu yang biayain Ayah, sedangkan suamimu cari biaya sendiri.” Ayah masih berusaha untuk menjelaskan.
Dengan terpaksa aku terima, padahal dalam hati menggerutu, nawarin tapi maksa keinginan sendiri. Kalau pun Ayah yang membiayaiku, tetap saja Haikal yang duluan berangkat, beruntung sekali adikku.
Hari-hari kujalani seperti biasa, namun dalam hati ada perasaan yang selalu mengganjal, kenapa harus adikku, disinikan aku yang jadi kakaknya.
Aku mencoba untuk mengikhlaskannya, selalu menggerutu pun tak akan menyelesaikan masalah. Yang ada hanya membuat penyakit dalam hati.
Mungkin Allah belum memperkenankanku untuk mengunjungi rumah-Nya. Aku sadar haji itu adalah panggilan dari Allah. Dan mungkin adikku lebih berkenan Allah undang menjadi tamuNya. Banyak orang yang sehat jasmani, pekerjaan mapan akan tetapi ia tidak mau pergi haji. Namun seorang pemulung yang penghasilannya jauh dibawah standar, mampu pergi haji walaupun ia harus menabung 10 tahun lamanya. Subhanallah Allah lebih memperkenankan seorang pemulung yang menjadi tamu-Nya.
Suatu hari Ayah mau berziarah ke pamijahan, dia mengajakku untuk menemaninya. Kata Ayah di goa pamijahan ada topi haji, yang menurut orang-orang kalau ukuran kepalanya pas dengan salah satu topi di situ maka kemungkinan besar ia akan pergi haji. Aku langsung tertarik untuk ikut.
“Tapi ingat yang menghajikan itu Allah, bukan topi itu.” Kata Ayah.
“Ya iya Ayah, aku hanya ikhtiar, mungkin topi itu salah satu perantara yang telah Allah atur.”  Jelasku.
***
Matahari mulai melenyapkan dirinya, Hembusan angin lembut  memasuki pori-pori disetiap tubuhku, hingga menambah kesejukan sore ini. Orang-orang mulai berdatangan dan satu persatu memasuki mobil bis, hingga semuanya telah siap dan mobil bis mulai melaju pelan-pelan meninggalkan desa ini.
Seorang ustadz mulai memimpin do’a naik kendaran. Sholawat kepada Nabi Muhammad ikut mengiri laju mobil bis kami, semangat rombongan ziarah masih terlihat meletup-letup hingga sayup-sayup dan akhirnya tak terdengar lagi.
Tempat pertama yang kami ziarahi adalah sunan gunung jati, kemudian Banten dan terahir gua pamijahan.
Aku masuk ke dalam Goa bersama rombongan, didalam Goa benar-benar gelap. Hanya lampu senter dan patromax milik pemandu Goa yang mampu memberikan penerangan. Jalan yang licin dan genangan air yang lumayan dalam, membuatku susah melangkah dengan cepat, tetesan air yang keluar dari atas bebatuan membuat kerudungku basah.
“ Di sini tempat para wali bermusyawah, dan itu mimbar buat khotbah jum’at. Para wali biasa melaksanakan sholat jum’at di situ.” Kata pemandu
“Dan air ini adalah air Zam-zam.” Sambungnya sambil menengadahkan tangannya di tetesan air.
“Nah kalau mau minum air Zam-zam silahkan disana sudah disediakan, kalau mau ditaruh dibotol juga boleh. Tetapi semua botol dikumpulkan sama ketua rombongan, nanti biar ketua rombongan yang bertanggung jawab.” Sambungnya.
Sayangnya aku tidak bawa botol mineral, jadi terpaksa hanya minum disitu. Sebenarnya disitu juga menjual air Zam-zam. Satu botol besar seharga 2500 tapi uangku ada didalam tas, untuk mengambilnya pun sangat susah, karena selain jalannya becek banyak orang yang mengantri ingin meminumnya.
Setelah lumayan lama aku dan rombongan menyusuri Goa, tiba disebuah lorong gua yang didalamnya terdapat sebelas topi haji. Jika diantara topi-topi itu ada yang pas dikepala, kemungkinan besar bisa menunaikan ibadah haji. Tetapi aku tidak tahu itu mitos atau bukan, semua itu dikembalikan pada diri sendiri. Haji itu berdasarkan panggilan  Allah, yang menurut Allah pantas untuk menjadi tamu-Nya.
Ahirnya aku bisa masuk juga, walaupun keadaan berdesak-desakkan, karena bukan hanya rombonganku saja yang berada di goa itu, banyak rombongan yang berebut masuk, bahkan rombongan yang sudah masuk pun kesulitan untuk keluar dari lorong itu.
Setelah berada didalam lorong itu, Aku mencoba semua topi yang  ukurannya berfariasi, ada yang besar yang sedang dan ada juga yang kecil.
“ya Allah, pergi kerumah-Mu adalah impianku, sekiranya mencoba topi ini adalah sebuah perantara untuk  bertamu kerumah-Mu, maka izinkanlah aku untuk bertamu dan menziarahi makam kekasih-Mu, Allahumma ballighnaa makkata wal madinah li ziaroti haromika wa haromi habibika sayyidina Muhammadin sollallahu ‘alaihi wasallam, yusron wala ‘usron ma’ar rouhati wassalamat birohmatika yaa arhamarrohimin.” Do’aku dalam hati agar dimudahkan perjalanan untuk sampai ke Mekkah sana.
“Pak haji?” ucap salah seorang lelaki yang seumuran Ayah. Sambil menepuk punggung Ayah saat ingin keluar goa.
“Eeehhh Pak Soleh, ziarah juga Pak?” jawab Ayah ketika berada dipintu keluar
“Anaknya udah besar dan cantik ya Pak?” ucap dia sambil menoleh ke arahku
Aku hanya tersenyum malu-malu dan menjabat tangannya, pak Saleh malah membisiki Ayah, aku tak tahu apa yang pak Saleh bisikkan, yang kulihat Ayah hanya manggut-manggut.
***
“Nok, tolong buatin minum buat tamu Ayah!” kata ibu menghampiriku yang sedang membaca buku.
“Berapa Bu?”
“Tiga.”
 Aku mengantarkan teh ke ruang tamu.
“Silahkan diminum.” Ucapku sambil mengulas senyum.
“Ma, ini rizky loh yang waktu kecil sering ngledekin kamu dan buat kamu nangis.” Kata Ayah.
“Kak Rizky?” Refleks kepalaku terangkat
“Ooh, jadi kamu Rahma yang dulunya cengeng ya?” Rizky menunjukku sambil terkekeh-kekeh.
“tambah cantik.” Sambungnya.
Dia hanya membalas dengan senyum, wuiisss hatiku deg-deg ser tidak karuan, mana tambah cakep. Tapi kalau ingat waktu masih kecil, Ukh bikin sebel.
Semenjak pertemuan itu Rizky sering memberikan kabar, ternyata Rizky itu kuliah di Jakarta. Pantas saja tambah keren.
“Ma, setelah pertemuan itu tidak tahu kenapa perasaan Kakak selalu yakin kalau Rahma akan menjadi istri Kakak. Apalagi melihat Rahma berbalut kerudung berwarna merah, terlihat sangat anggun. kiranya Rahma berkenan Kakak akan mempersuntingmu sebagai istri.” Pesan singkat dari Kak Rizky.
Subhanallah, hatiku benar-benar dibuat melayang. Pasalnya Aku juga mencintainya. Semoga keputusan yang akan ku ambil tepat.
“Kakak, sungguh Rahma sangat tersanjung dengan tawaran Kakak, akan tetapi Rahma tidak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan, sekiranya kakak berkenan menunggu, tunggulah jawaban adik 3 hari lagi.” Balasan dariku segera terkirim
Tak lama berselang handponeku berbunyi lagi, bunyi yang menandakan ada pesan masuk. Segera ku ambil dan kubaca isinya.
“Iya Ma, apapun keputusanmu, Kakak akan menerima dengan lapang dada. Kakak siap menunggu jawabanmu”
Pesan terahir dari Kak Rizky membuat tenang hatiku. Aku bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat isya dan di lanjut dengan sholat istihoroh, berharap mampu temukan Kak Rizky di alam tidurku.
Esoknya aku segera sms Kak Rizky
“Kak, hari ini Rahma siap menjawab lamaranmu. Akan tetapi Rahma tidak bisa membalasnya lewat sms ini. Nanti sore aku tunggu Kakak di rumah.”
***
“Bismillahirrohmanirrohim semoga keputusan saya ini tidak membuat kecewa semua orang yang ada disini. Ahirnya saya memutuskan untuk menerima lamaran Kakak.” Jawabku ketika utusan dari keluarga Kak Rizky menerangkan tujuannya bersilaturrahmi.
Air mata pun mulai membasahi pipi, tak ada kata yang bisa diungkapkan hanya untaian bahagia yang aku rasakan.
“Dik Rahma, terimakasih atas jawabannya. Bapak turut bahagia. Semoga Rizky bisa menjadi Imam bagimu dan anak-anakmu kelak. Oya atas rasa syukur ini, Bapak akan menghadiahkan dua paket umroh untuk kalian berdua. Sekalian berbulan madu hahaha.” Kata pak Soleh sambil tertawa.
Allahu Akbar, sungguh Indah nian rencanamu. Dua gembira yang kini ku terima. Kau kirim aku calon suami yang soleh dan juga undangan-Mu ke Tanah suci. Ku peluk Bunda yang berada disampingku. Bulir bening itu kian membanjiri, sungguh aku tak mampu menahannya. Rasa bahagia ini mampu membuat Aku dan Bunda tenggelam dalam tangis.

Jumat, 27 Juni 2014

Menyambut Bulan Al-Qur`an


Menyambut bulan Al-Qur`an
Oleh : Juhaenit Zamzami


Alhamdulullah Sebentar lagi masuk bulan Ramadhan nih. Sejak bulan rajab ada beberapa masyarakat yang berdoa seperti ini "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan."
Pada detik-detik menjelang kehadiran bulan Ramadhan, kita seringkali melakukan berbagai seremonial dan acara-acara keagamaan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Ya, itulah yang biasa kita kenal dengan istilah tarhib Ramadhan alias menyambut Ramadhan. Istilah tarhib yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan "menyambut" memiliki makna filosofis yang cukup dalam. Ramadhan yang kita sambut ini berarti sesuatu yang memang kita tunggu-tunggu kehadirannya. Entah bagaimana perasaan kita ketika sedang menunggu saat-saat yang mendebarkan hati? Apalagi sudah ditunggu-tunggu selama sebelas bulan. Sikap tersebut adalah wujud begitu besarnya cinta kita terhadap bulan ini.
Kehadiran bulan Ramadhan yang biasa disemarakkan dalam acara tarhib Ramadhan ini seringkali dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai waktu untuk berbenah diri, membersihkan hati dan mempererat kembali tali silahturahim dengan sanak famili. Kebersihan dan kesiapan hati menyambut Ramadhan akan terasa lebih indah jika dicerminkan dari hati yang suci. Karena itu, seringkali kita melakukan persiapan fisik dan mental untuk menyambut bulan puasa selama satu bulan penuh ini.
Penyambutan Ramadhan tidak dilakukan dengan sekadar mengungkapkan rasa bahagia atau gembira saja, melainkan dengan persiapan matang secara fisik dan mental agar kuat dalam menjalankan ibadah spesial selama sebulan penuh itu. Riwayat tentang jaminan bebas neraka karena kegembiraan dalam menyambut bulan Ramadhan sebagaimana yang popular di kalangan kita adalah :
"Siapa yang bergembira karena menyambut datangnya bulan Ramadhan, niscaya Allah haramkan jasadnya dari neraka." Riwayat tersebut hanya dapat dijumpai dalam kita Durratunnasihin, namun tanpa sanad. Sementara itu, untuk bisa menyatakan bahwa hadis tersebut sahih dari nabi Muhammad saw adalah dengan sanad tersebut. Namun ada hadits juga mengatakan disunnahkan untuk mengucapkan selamat datang atas bulan ramadhan ini seperti berikut :
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, pemimpin segala bulan, maka selamat datang kepadanya. Telah datang bulan puasa dengan membawa beragam keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu (HR Tabroni)".
Nah terus dimana hubungannya dengan bulan Al-Qur`an? Ini dia ada dalam Sahih Bukhari diriwayatkan, bahwa kebiasaan sebagian kecil bangsa Quraisy adalah suka mengasingkan diri dalam setahun selama satu bulan. Adalah Nabi Muhammad SAW tertarik untuk mengasingkan diri ke Gua Hiro dengan maksud bertahannus (beribadah). Untuk itu Beliau membawa perbekalan secukupnya. Pada suatu malam ketika Beliau sedang beribadah, tiba-tiba datang Malaikat Jibril membawa wahyu seraya mengatakan, “Bacalah!” “Aku tidak pandai membaca,” jawab Nabi SAW. Kejadian ini diulang tiga kali. Maka pada keempat kalinya Nabi SAW. Dituntut untuk membaca surat Al-`Alaq [96] ayat 1-5
Dalam rangkaian ayat-ayat tentang shaum juga ditegaskan bahwa Ramadhan itu bulan diturunkannya Al-Qur`am. Allah SWT berfirman, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” (QS. Al-Baqarah [2]:185).
Berdasarkan ayat di atas, setidaknya ada tiga macam fungsi Al-Qur`an. Pertama Al-Qur`an sebagai petunjuk, dalam pengertian bahwa Al-Qur`an menuntut dan mengarahkan manusia kepada jalan kebenaran menuju kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Karena itu, dalam setiap rakaat shalat kita memohon kepda Allah supaya ditunjuki kepada jalan yang lurus. Tiada lain jalan yang lurus itu adalah petunjuk dan tuntunan Al-Qur`an. Kalau diibaratkan Al-Qur`an itu cahaya pelita yang kita butuhkan ketika melakukan perjalanan di malam hari yang gelap gulita dan penuh bahaya. Atau seperti rambu-rambu jalan sebagai petunjuk agar dalam melakukan perjalanan dengan selamat sampai tujuan. Maka dalam awal surah Al-Baqarah [2] ditegaskan, “Inilah Al-Qur`an yang tidak ada keraguan di dalamnya menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah [2]:2).
Kedua, Al-Qur`an sebagai petunjuk itu. Dalam Al-Qur`an banyak ayat yang menjelaskan perkara-perkara secara jelas dan terperinci. Misalnya ketentuan tentang shaum. Dalam rangkaian ayat tentang shaum ini secara gamblang dijelaskan tentang hukum dan pelaksanaannya. Maka tidak ada alasan untuk mengingkari perintah-perintah Allah karena segalanya sudah diatur dengan jelas. Bukan hanya shaum, kewajiban shalat, zakat dan haji pun dijelaskan oleh Al-Qur`an mengenai pelaksanaannya. Kemudian diatur lebih lanjut oleh hadits sebagai teknik pelaksanaannya agar sesuai dengan contoh Rasulullah SAW. Karena itu dalam ayat lain ditegaskan, bahwa Al-Qur`an itu dapat menjelaskan segala perkara sesuai dengan semangat kebenaran. Allah SWT menegaskan, “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur`an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” (QS. Al-Nahl [16]:89). Maka sangat keliru apabila ada orang yang berpandangan, bahwa Al-Qur`an sudah ketinggalan zaman. Justru Al-Qur`an mengawal perkembangan zaman agar tidak menyimpang dari semangat kebenaran, keadilan dan kesejahteraan.
Ketiga, Al-Qur`an sebagai furqan, pembeda antara hak dan batil. Kebenaran Al-Qur`an adalah kebenaran mutlak karena bersumber dari Dzat Yang Maha Mutlak. Sedangkan kebenaran yang difahami dan disepakati oleh manusia adalah bersifat nisbi (relatif). Oleh karena itu, kita tidak boleh mempertentangkan antara akal dan wahyu. Justru antara keduanya saling membantu, artinya akal manusia bisa membuktikan kebenaran Al-Qur`an. Misalnya sekarang ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuktikan isyarat-isyarat ilmiah yang terkandung di dalam Al-Qur`an. Maka dengan tegas Al-Qur`an mengemukakan, “Kebenaran itu adalah dari Tuhan, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu” (QS. Al-Baqarah [2]:147). Jadi Al-Qur`an sebagai furqan itu dapat diartikan sebagai neraca atau timbangan untuk mengukur kebenaran. Maka apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan timbangan, yang harus diperbaiki itu barangnya bukan timbangannya. Oleh karena itu jika ada perselisihan harus dikembalikan kepada timbangan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai sumber kebenaran. Allah SWT berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan t`atilah Rasul-Nya dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kebalikaanlah ia kepada Allah (Al-Qur`an) dan Rasul (As-Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akkibatnya” (QS. An-Nisa [4]:59).
Oleh karena itu, selama bulan Ramadhan dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Apalagi wahyu yang diturunkan pada bulan ramadhan ini, perintah pertamanya adalah membaca (iqra`). Ini membawa pengaruh bahwa selama bulan Ramadhan kita harus rajin tadarrus (mengaji dan mengkaji) Al-Qur`an. Dalam suatu riwayat disebutkan, bahwa selama bulan Ramadhan Malaikat Jibril turun menemui Rasulullah saw untuk tadarus Al-Qur`an sekaligus mengecek hafalan Al-Qur`an yang dimiliki oleh Rasulullah saw. Maka sungguh tepat Allah memilih bulan Ramadhan menjadi bulan diwajibkannya shaum karena merupakan Syahrul Qur`an (bulan diturunkannya Al-Qur`an), demikian komentar Muhammad Ali Ash-Shirbuni dalam Tafsir Ayat Ahkamnya. Dengan demikian, Ramadhan ini harus dijadikan momentum untuk kembali membaca, memahami, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an dalam segala sendi kehidupan.
Wallahu `alam…

Minggu, 15 Juni 2014

Al-Qur`an di Handphone



Ada yang bertanya bagaimana hukumnya Al-qur`an yang ada di hape? Lalu kalau kita tak sengaja membawa Hp tersebut ke WC gimana?
Handphone yang di dalamnya terdapat al-Qur’an baik berupa tulisan maupun rekaman hukumnya tidaklah seperti mushaf sehingga dibolehkan menyentuhnya tanpa bersuci dan dibolehkan bagi seseorang membawanya kedalam WC dalam keadaan aplikasi al-Quran nya tidak terbuka . Hal itu dikarenakan tulisan al-Qur’an di dalam handphone tidaklah seperti tulisan al-Qur’an di dalam mushaf-mushaf. Ia hanyalah getaran-getaran tampilan yang terkadang nampak tekadang lenyap dan bukanlah huruf-huruf yang kukuh dan handphone itu tidak hanya mencakup al Qur’an tapi juga yang lainnya.

Asy Syeikh Abdurrahman bin Nashir al Barrok ketika ditanya tentang hukum membaca al Qur’an dari handphone tanpa bersuci? Beliau menjawab, ”Segala puji bagi Allah saja dan shalawat serta salam kepada Nabi yang tidak ada Nabi setelahnya. Amma Ba'du :
Telah diketahui bahwa membaca al Qur’an di luar kepala tidaklah disyaratkan baginya suci dari hadats kecil bahkan dari hadats besar akan tetapi membaca al Qur’an dalam keadaan bersuci walaupun diluar kepala adalah lebih diutamakan karena ia adalah kalam Allah dan diantara kesempurnaan pengagungannya adalah tidak membacanya kecuali dalam keadaan bersuci.

Adapun membacanya dari mushaf maka disayaratkan bersuci karena sentuhannya dengan mushaf, sebagaimana disebutkan didalam hadits masyhur,”Tidaklah menyentuh al Qur’an kecuali seorang yang suci.” Serta berbagai atsar dari para sahabat dan tabi’in. Berdasarkan inilah maka jumhur ahli ilmu berpendapat bahwa diharamkan bagi orang yang berhadats menyentuh mushaf baik untuk membacanya atau untuk yang lainnya.
Dari sini maka handphone atau alat-alat sejenisnya yang direkam didalamnya al Qur’an tidaklah mengambil hukum mushaf karena keberadaan huruf-huruf al Qur’an didalam alat itu berbeda dengan keberadaan huruf-huruf itu didalam mushaf(lembaran), ia tidaklah memiliki sifat untuk dibaca akan tetapi ia bersifat getaran-getaran tampilan yang terdiri dari huruf-huruf dengan bentuknya ketika diinginkannya lalu ia akan muncul di layar dan akan lenyap ketika dipindahkan ke yang lainnya. Oleh karena itu dibolehkan baginya untuk menyentuh handphone atau kaset yang didalamnya terdapat rekaman al Qur’an serta dibolehkan membaca darinya walaupun tanpa bersuci. Wallahu A’lam.”

Asy Syeikh Shalih al Fauzan ketika ada yang bertanya,”Saya adalah orang yang gemar membaca al Qur’an, terbiasa datang ke masjid lebih awal sambil beberapa kali membawa handphone modern yang didalamnya terdapat program al Qur’an al Karim secara penuh : dan saya tidak dalam keadaan bersuci ketika membacanya dari handphone?” Beliau menjawab,”Ini merupakan bagian dari kemewahan yang tampak pada manusia. Mushaf-mushaf —Alhamdulillah— sudah tersebar di berbagai masjid dengan cetakan yang megah sehingga tidak membutuhkan lagi membacanya dari handphone akan tetapi apabila jika ia melakukannya maka kami melihat ia tidaklah mengambil hukum mushaf.
Mushaf tidaklah disentuh kecuali oleh orang yang bersuci, sebagaimana disebutkan didalam hadits, ”Tidaklah menyentuh al Qur’an kecuali orang yang suci.” Adapun handphone tidaklah dinamakan mushaf.
Membaca al Qur’an dari handphone memberikan kemudahan bagi wanita haidh dan bagi orang yang tidak membawa mushaf atau orang yang berada di tempat yang menyulitkannya untuk berwudhu di situ karena tidak terpenuhinya persyaratan suci untuk menyentuhnya.

Wallahu A’lam.

#Nuqil dari Ustd AJ

Senin, 09 Juni 2014

Lembu Sekilan

Sobat joli aku mau simpan tulisan ini boleh ya...


Surat At-Taubah adalah surat ke-9 dalam daftar kitab suci Al-Qur’an, ayat 128-129 dalam surat mempunyai asror yang luar biasa, sehingga ayat ini dijadikan amalan oleh para ulama dan ahli hikmah, khasiat yang terkandung di dalamnya mempunyai khasiat serta fadhilah yang banyak untuk pengamalnya yang istiqamah, beberapa fadhilah dan khasiatnya antara lain :
1. Untuk kekebalan dari segala macam senjata lawan yang menyerang.
2. Untuk pengobatan,caranya dibacakan ke air / kemedia lainnya, lalu tahan nafas sambil membacakan ayat tersebut di dalam dada dan hembuskan ke air putih untuk di minumkan ke kepada yang sakit
3. Insya Allah didalam dada anda akan Allah berikan suatu rahasia yang hanya anda sendiri yang mengetahuinya kelak
4. Dan janganlah anda kaget dan takut, karena anda akan di datangi dan dikawal oleh beberapa khadam dari golongan Muslim.
5.Mencegah dari segala macam sihir, guna-guna, hipnotis dan lain-lain.
6.Merubah nasib yang buruk menjadi lebih baik.
7.Mempunyai kharisma yang besar.
9.Diberikan umur panjang dan selalu sehat, insya Allah.
10.Terhindar dari segala marabahaya yang datang tak diduga.
11.Penglaris segala macam usaha.
12.Mahabbah untuk umum.
13.Bila dibaca 7 kali sehabis shalat maghrib, insya Allah rejeki akan lancar
14.Bila dibaca 7 kali sehabis shalat subuh, insya Allah membentengi diri kita dari ilmu hitam
15.Bila dibaca 100 kali sehabis shalat hajat, insya Allah mempercepat terkabulnya hajat.
16.dan masih banyak lagi, seperti, disukai masyarakat banyak, di cintai lawan jenis, di segani kawan maupun lawan.


Inilah ayatnya :

LAQOD JAA-AKUM RASUULUM MIN ANFUSIKUM AZIIZUN ALAIHI MAA ANITTUM HARII-SHUN ALAIKUM BILMU’MINIINA RAUUFUR RAHIIM.
FAIN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAAILAAHA ILLAA HUWA ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL ARSYIL AZHIIM.
Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung”.(QS.At-Taubah :128-129).


Adadua sebuah cerita yang dialami seorang yang telah mengamalkan ayat tersebut:

Pengalaman pertama :
Adaseorang wanita baru saja pulang dari rumah temannya jam 10 malam, sejak keluar dari rumah temannya, beliau terus membaca ke-2 ayat tersebut sampai tiba di pinggir jalan raya. beliau bermaksud naik angkot untuk pulang kerumahnya. tapi aneh., sudah 5 angkot kosong yang lewat, tapi tidak ada yang mau berhenti, lantas beliau berfikir, “jangan-jangan ini khasiat dari ayat tersebut yang memang bisa buat menghilang”. kemudian beliau mengucapkan istighfar, membaca shalawat dan Al-Fatihah. Alhamdulillah, setelah melakukan itu, tidak lama kemudian ada angkot kosong yang berhenti.


Pengalaman kedua :
Cerita dari daerah Cirebon Jawa Barat .
Ada seorang ayah yang mengajari anaknya dari sejak balita untuk mengamalkan kedua ayat itu setiap hari, anaknya pun menuruti perintah ayahnya, dari umur 3 tahun hingga skarang berumur 5 tahun selalu mengamalkan kdua ayat itu.


Apa yang terjadi…?
Suatu ketika sang anak mau bermain, dan tidak lupa anak itu membaca ayat tersebut, Lalu dia melihat ada layang-layang yang putus, dan anak itu mengejar layangan itu , tanpa tidak sadar anak itu mengejar layang-layang sampai ke jalan raya dan didepannya ada Truk Tronton yang lewat, orang sekitar yang melihat teriak histeris karena anak itu masuk ke kolong truk itu, dikira anak itu terlindas, akan tetapi Allah SWT berkehendak lain, anak itu selamat dan tidak ada luka sama sekali di badannya. Dan itu semua adalah keuntungan dari membaca surat At-Taubah ayat 128-129


SEMOGA BERMANFAAT
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.



KELEBIHAN AYAT 128 – 129 SURAH AT-TAUBAH | TAHUKAN SAUDARA TENTANG POWERNYA AYAT-AYAT INI JIKA DI AMALKAN?

at taubah 128 129
Masyallah saya tidak tahu. Betul-betul saya tidak tahu. Umur saya telah hampir separuh abad namun baru sekarang baru saya tahu tentang kelebihan ayat-ayat 128-129 di dalam Surah At-Taubah.
Inilah rezeki yang Allah SWT beri kepada saya di saat-saat saya sunyi sendiri menghadapi kesukaran dan pancaroba hidup ini. Inilah buktiNya Dia masih bersama saya kerana di masa begini tiba-tiba saya terjumpa dan terbaca dengan tidak sengaja tentang kelebihannya.
Jadi saya mengambil kesempatan ini untuk berkongsi maklumat ini dengan seberapa ramai yang boleh.
Dikatakan bahawa barangsiapa yang membaca ayat ini sebanyak 7 kali setiap kali selesai solat fardhu, dengan izin Allah
- jika dia seorang yang lemah, maka akan menjadi kuat.
- jika dia seorang yang hina, maka akan menjadi seorang yang mulia.
- jika dia seorang yang kalah, maka akan segera mendapatkan pertolongan.
- jika dia seorang yang berkesempitan, maka akan mendapat kelapangan.
- jika dia seorang yang berhutang, maka akan segera dapat membayar.
- jika dia seorang yang berada dalam kesusahan, maka akan hilang kesusahannya.
- jika dia seorang yang sulit dalam penghidupan, maka akan segera mendapat kelapangan kehidupan.
Untuk dipermudahkan hafazan:
Ayat 128
“Laqad jaakum rasoolun min anfusikum AAazeezun AAalayhi ma AAanittum hareesun AAlaykum bilmu’ mi neena raoofu raheem”
Ayat 129
“Fa-in tawallaw faqul hasbiya Allahu la ilaha illa huw AAalayhi tawakkaltu wahuwa rabbu alAAarshi alAAzeem”
Maksud ayat 128
Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w.), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat lobakan (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.
Bahasa Inggeris
Surely, a Messenger has come unto you from among yourselves; grievous to him is that you should fall into trouble; he is ardently desirous of your welfare; and to the believers he is compassionate, merciful.
Maksud ayat 129
Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (Wahai Muhammad): “Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia kepadaNya aku berserah diri, dan Dialah yang mempunyai ‘Arasy yang besar.
Bahasa Inggeris
But if they turn away, say, ‘Allah is sufficient for me. There is no God but He. In Him do I put my trust, and He is the Lord of the mighty Throne
Jadi kepada semua saudara-saudara ku yang sedang membaca, yang secara tidak sengaja terbaca akan tulisan saya di sini. Mungkin itu pun dengan kehendak Allah SWT juga. Amalkanlah. Tidak akan rugi apa pun malah dengan izinNya mungkin saudara dapat keluar dari apa sahaja permasalahan yang saudara hadapi. Ataupun mungkin apa yang dihajati akan ditunaikan olehNya.



DUA AYAT TERAKHIR DARI AT-TAUBAHLAQOD JA’AKUM ROSULLUM MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ALAIHI MAA’ANITTUM HARIISHUN ‘ALAIKUM bil mu’mininaRo’uufur Rohim (At-Taubah: 128)


Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin


FA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA huwa, ‘ALAIHI Tawakkaltu wa huwa robbul’ ARSYIL ‘AZHIIM(At-Taubah: 129)


Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung”.



Surat ini diturunkan di Madinah, mengandung 129 ayat. Dinamakan surat “At-Taubah” (Taubat) karena pada ayat 117, disebutkan perihal kaum yg telah bertobat dari perbuatan mereka yg salah lalu Allah menerima taubat mereka dan mengampunkannya.


Surat ini juga dinamakan sebagai surat “Baraa’ah” (Pemutusan Tanggung Jawab) yg artinya “Pembatalan Perjanjian” sebagaimana yg diterangkan pada bagian awal surat ini.


Intisari isinya: Menjelaskan peristiharaan dr Allah dan RasulNya, yg ditujukan kpd kaum musyrik Arab dan ditegaskan: Bahwa oleh krn mrk tlh melanggar perjanjian dgn Rasulullah saw maka perjanjian itu adalah dibatalkan oleh Allah dan RasulNya dan mrk diberi waktu selama 4 bulan, sesudah itu jika mrk tdk menerima Islam maka mrk akan dihancurkan di mana saja mrk ditemukan.
Surat ini juga mengungkapkan rahasia kaum munafik yg pura2 Islam pd zahirnya, sedang mrk tetap kafir pd batinnya. Surat ini pula – dari aslinya – tdk dimulai dgn Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Penjelasan Syekh As Sayyid Muhammad Haqqi An Nazili di dlm Kitab Khonzinatul. Asror: 88-81, dijelaskan keistimewaan dua ayat terakhir dari Surah At Taubah (juga dinamakan Ayatul Hisni) sebagai berikut: -
a) Barang siapa yg setiap harinya membaca dua ayat yang akhir dari Al-Baraa’ah sebanyak 7x sesudah sholat fardhu maka
- Jika dia seorang yg lemah maka akan menjadi kuat.
- Jika dia seorang yg hina maka akan menjadi seorang yg mulia.
- Jika dia seorang yg kalah maka akan segera mendapat pertolongan.
- Jika dia seorang yg berkesempitan maka akan mendapat kelapangan.
- Jika dia seorang yg berhutang maka akan segera dapat membayar.
- Jika dia seorang yg berada dalam kesusahan maka akan hilang kesusahannya.
- Jika dia seorang yg sulit dalam kehidupan maka akan segera mendapat kelapangan kehidupan.
b) Barang siapa membacanya pada siang harinya atau pd waktu malamnya maka hal itu sebagai suatu pertanda bahwa dia tdk akan mati pd saat itu. Menurut riwayat lain; dia tdk akan dilukai seseorg dgn alat2 yg berasal dr besi.
Sebagian ‘ulama’ ush sholihin menyebut tentang keistimewaan dua ayat ini bahwa ada salah seorg yg tlh mengamalkannya ketika dlm kondisi sakitnya yg sdh kritis. Ketika itu dia sdh diperkirakan berumur 71 tahun. Dgn berkah membaca dua ayat tersebut, dia masih dpt menikmati umurnya sampai mencapai usia 120 tahun.
Dalam versi yg lain ada mengatakan bahwa siapa mengamalkan ayatul Hisni, ia tdk akan bertemu maut pada hari itu kecuali kalau tlh dtg kitab mubram ia akan lupa membacanya dan tdk akan memberi bekas kpdnya sesuatu baru. Cara mengamalkannya bacakan 7x di masa pagi.
Mengamalkan Ayat ini merupakan bentuk dari rasa cinta kita kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw serta Rasa Sayang kita kepada sesama,. :-)
dan