Jumat, 31 Januari 2014

Cinta Di persimpangan

Hp ku memekik... Suara khas arasha_broken angel samar-samar terdengar menyadarkanku dari tidur lelapku.. malam yang sunyi nan gelap. Tepat jam 1 malam hpku bunyi. Dengan malas kuraih hp yang berada di meja tak jauh dari tempat tidur.. dengan sedikit memicingkan mata ku baca siapakah gerangan yang menelfon dini hari...

Sontak aku terkejut kala melihat di layar Hp q tertera Kak Opik memanggil...
Buru-buru ku angkat dan terdengar suara dari seberang sana... 
"Hallo niz." Sapanya singkat
"Ia ka, ada apa?" Jawabku setengah sadar.
"Kamu belum tidur niz?"
"Sudah ka. Knp?"
"Gpp, berarti aku ganggu donk?"
"Hmmm gk kok, kak. Oiy bukannya kaka sudah punya pacar? Kok telponnya aku sih?" Selidik penasaran.
"Ia tadi udah. Yah dia kan awal-awal" Tukas opik.
"Heumz... jadi aku yang kedua nih maksudnya?" Godaku.
Aku ngebayangin gimana ya muka ka opik ketika aku bilang gitu?
"Iya gk gitu juga sih. Maaf niz, bukan maksud ku. Kamu pasti marah ma aku."
Haduh ternyata omonganku dianggap serius. Padahalkan aku kan cuma becanda.
"Tenang aja ka, kita kan sahabat. Jadi, gak ada marah-marahan." Hiburku.
"Makasih ya niz. Kamu bukannya???"
Buru2 q cegat karna aku tahu kemana arah pembicaraannya.
"Ia kita kan sahabatan gak mungkin juga kaliya kalo aku marah sama ka2. Lagian kita baru bisa dekat loh. Sekian lama kita berteman namun kau selalu menghindar dari ku."
"Niz. Maafkan aku. Sungguh aku tak ingin menyakitimu. Aku tak dekat denganmu mungkin Allah belum mengizinkan kita dekat. Aku boleh nanya sesuatu niz?"
"Tanya za ka."
"Sebenarnya Aku ragu mengungungkapkannya. Gimana ya?"
"Ribed amat ka. Tinggal ngomong aja..."
"Sebenarnya perasaanmu ke aku tuh gimana ya?"
Deg... kalimat itu laksana petir yg menyambar sanubariku. Menghempaskan aku ke hutan tak bernyawa... haduh ini semua salahku. Ngapain juga aku usik kehidupannya dengan pacarnya dengan sok-sokan menanyakan telponan sama pacar belum. Haduuuh ribed dweh.
"Niz? Kamu ko diem?"
Sembari menghela nafas dalam aku pelan-pelan menjawab perkataan ka opik
"Ka apakah pertanyaan itu masih pentingkah untuk di bahas?"
"Hmmm... kalo gak mw bahas juga ga papa saya cuma pengen tahu di mana kejujuranmu saja. Kalo pun kamu tak mau jujur gakpapa yang pasti aku tahu kok."
"Lah ya sudah kalau emang ka2 sudah tahu tak usah di bahas lah..." lirih ku
"Ka kalau di kuliah di jogja tuh enak gak si ka?" Sambungku mengalihkan pembicaraan.
"Wah ya enak tenan toh niz. Aku saja betah kok di jogja. Aku semasa disana pulang tuh bisa di itung oleh jari loh. Saking apanya coba?"
Pembicaraan pun mengalir laksana air yang mengalir deras menuju samudra. Tak terasa satu jam telah usai, ka opik selalu punya pokok pembicaraan yang renyah yang bisa di santap bagi lawan bicaranya. Lagi-lagi kekagumanku akan sosok yang satu ni mampu menghantarkanku menuju angkasa raya, mengitari samudera antartika. Sembari bergumam dalam hati "bahagia sekali yah cewe yang bisa dapatin kaka" tanpa terasa kalimat itu terlontar keluar dari mulutku yang seketika itu ka opik menghentikan sholawatannya. Dia kala itu sedang bersenandung sholawat karna mungkin dia sudah capek ngomong dari cerita nabi hijrah dan motivasi2 lain yang aku dapat darinya.
"Tadi kamu bilang apa?"
"Oh. Enggak kok ka, aku gak bilang apa-apa." Ngeles.
Aku bingung apa yang hendak dikata manakala pertanyaan itu kembali ku temui karna aku merasa berhutang jawaban dengannya. Lantas buru-buru kuputuskan untuk mengakhiri obrolanku kala itu.
"Maaf ka. Sudah dulu yah aku mau ke kamar mandi dulu."
"Oh. Iya silahkan. Makasih ya udah temnin opik ngobrol malam ini"
"Tak usah sungkan gitu ka, kita kan sahabat jadi kapanpun ka butuh ka silahkan datang padaku. Aku selalu ada kok buat kaka. Oh, iya makasih juga yah buat obrolan kali ini sungguh indah semoga menjadi manfaat untuk ku."
"Amin. Lah aku sih niz males ngomong kalau omonganku tak bermanfaat."
"Jiah elah ka mulai dweh..."
"Mulai apa?"
"Ketularan virusnya ka amin hehe"
"Oh. Kamu sering telfonan juga tah ma amin?"
"Hehe. Jarang ka. Ih ya udah ka akunya mau ke kamar mandi jeh."
"Ia maf. Jangan lupa berkhalwatlah dengan tuhan"
"Ia ka insya Allah. Makasih. Assalamu'alaikum Wr. Wb."
"Waalaikumussalam Wr. Wb."
Panggilan pun berakhir. Meski aku masih agak ganjil dengan kalimat yang terakhir namun aku pura2 paham ia kholwat? Apa ya? Gini nih derita orang awam di ajak ngobrol ma orang intelek. Tapi tak apa yang penting hari ini aku bahagia bisa mendengar suaranya.
Disudut hatiku terasa mengganjal maafkan aku ka sampai sekarang aku pun tak pernah mampu jujur dengan hatiku sendiri. Aku memang mencintaimu tapi entah kenapa aku tak ingin kau tahu bahwa aku telah mencintaimu. Aku tak ingin engkau mencintai wanita sepertiku. Kau berhak bahagia. Aku mencintaimu dan aku ingin melihatmu bahagia meski tak bersamaku. Bagiku bisa dekat seperti tadi itu keindahan yang luar biasa yg menghiasi relung batinku.
Aku tak ingin melihat kau kecewa dengan statusku yang sudah menerima lelaki lain. anadai saja dari dulu kau bisa sedekat ini denganku, mungkin aku tak menerima dia... "Ungu_Demi Waktu" :`(

Cinta di persimpangan..
Entah kemana hatiku akan melangkah.. Ke kanan kah? Atau malah ke kiri?
Hati yg bimbang menentukan arah.. Bersimpu menghadap-Nya.. Mohon petunjuk..
Cinta di persimpangan..
Pelabuhan mana yg hendakku tuju.. Tempat berlayarnya perahu kecil yg bernama "Keluarga"
Cinta di perempatan???


Minggu, 26 Januari 2014

Sesi Curhat

Dear joli...

Ini kali ketiganya saya mencoba membuat blog... Awalnya hanya coba-coba dan pada akhirnya saya tinggalkan. lalu datang lagi kesempatan yakni di bikinkan sebuah blog gratis sengan tema yang sederhana. namun saya lagi-lagi kebingungan dan berujung pada keputusan yang tidak mengasyikkan tentunya.

Pada tanggal 13-02-2013 saya mulai lagi membuat blog yang dinamakan Serba-serbi cerita ala joli. tadinya mau saya isi dengan semua cerpen-cerpenku namun pada akhirnya blog itu saya kacangin lagi.
Dan dari alamat google crom yang sama hadir blog baru yang dinamakan Tips ibadah ala joli. kebayang bukan dari judulnya saja sudah tau intinya namun itu gagal lagi...

Semoga di Blog yang ini tak ada hambatan Amiiin...

Salam joli untuk semua