Jumat, 26 September 2014

Salon Kepribadian

Jangan Jadi Muslimah Nyebelin...
Buku Bunda Asma yang satu ini jleb bgt dweh...

#bersambung dulu yaaa

Minggu, 21 September 2014

Skripsiku Pengaruh Metode Menghafal cepat Terhadap Presstasi Belajar Siswa


PENGARUH METODE MENGHAFAL CEPAT (MAGIC MEMORY) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR`AN DAN HADITS DI KELAS V
(STUDI KASUS MI NEGERI KROYA KECAMATAN PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon









Disusun Oleh:
Juhaenit Zamzami
NIM : 59471344

TARBIYAH PGMI
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2013

ABSTRAK


JUHAENIT ZAMZAMI : PENGARUH METODE MENGHAFAL CEPAT (MEGIC MEMORY) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA  PELAJARAN AL-QUR`AN DAN HADITS DI KELAS V (STUDY KASUS MI NEGERI KROYA KECAMATAN PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON)
 

Berdasarkan pengamatan awal di MI Negeri Kroya Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon ternyata guru masih dominan menggunakan metode yang sudah dikenal, seperti ceramah dan presentasi. Metode presentasi bertujuan agar siswa lebih aktif sehingga siswa bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih dibanding dengan menggunakan metode konvensional (ceramah).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang seberapa jauh tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Al-Qur`an Hadits, faktor apa saja yang menyebabkan meningkatnya prestasi belajar Al-Qur`an Hadits, Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya?.
Proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar apabila guru mampu mengelola kelas dengan interaksi yang baik begitu juga penggunaan dengan Metode yang tepat. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa, akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Namun, apabila interaksi antara guru dengan siswa kurang baik maka prestasi belajar pun akan menurun. Untuk itu metode menghafal cepat digunakan dalam penelitian ini untuk meningkatkan kecerdasan siswa secara singkat demi mendapatkan hasil yang memuaskan bukan hanya dari segi prestasi akademik melainkan dari segi akhlak juga.
Pengumpulan data yang dilakukan penulis menggunakan studi dokumentasi, angket dan tes. Populasi ini diambil dari seluruh siswa di MIN Kroya yang berjumlah 486 siswa, Sampel yang dijadikan obyek penelitian adalah kelas V B yang berjumlah 32.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif.
Berdasarkan hasil data yang ditemukan oleh penulis tentang penggunaan dan pengaruh metode menghafal cepat di MI Negeri Kroya yaitu 69,7%  keberhasilan penggunaan metode ini terlihat dengan prestasi siswa yang kesemuanya berada dalam KKM yang lulus. Hal ini berdasarkan pengujian hipotesis dimana didapatkan thitung = 8,326,  sedangkan dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 = 32 - 2 = 30 responden dan taraf signifikansi 0,05 didapatkan ttabel = 1,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  ttabel (1,70) < thitung (8,326) artinya signifikan. Signifikan disini berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Kata Mutiara



بسم الله الر حمن الرحىم
ان الله لا يغبر ما بقو م حتى ىغىروا ما با نفسهم
… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri… (Ar-Ra`du : 11)
Tidak penting berapa kali anda jatuh dan gagal, yang lebih penting adalah apakah anda senantiasa bangkit kembali…
Sang pemenagn tidak akan menyerah dan orang yang menyerah tidak akan menang…
#Salam joli…


BAB II
LANDASAN TEORITIS

A.       Pembelajaran Al-Qur`an dan Hadits
1.      Pengertian Pembelajaran Al-Qur`an dan Hadits
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 
Al Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingnya, diturunkan kepada nabi Muhamad saw, penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Jibril, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disempaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas.”
Menurut ahli ushul, hadits adalah segala pekataan Rosul, perbuatan dan taqrir beliau, yang bisa bisa dijadikan dalil bagi hukum syar’i. Oleh karena itu, menurut ahli ushul sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan hukum tidak tergolong hadits, seperti urusan pakaian.
Pembelajaran Al-Qur`an Hadits adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru pada proses belajar mengajar dalam rangka mengajarkan Al-Qur`an Hadits pada anak MI yang menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Al-Qur`an dan Hadits merupakan landasan yang integral dari pendidikan agama islam. Mata pelajaran Al-Qur`an Hadits memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik dengan mempraktikkan nilai-nilai keyakinan, keagamaan/tauhid dan akhlakuimah dalam kehidupan sehari-hari.
Text Box: 12Menurut Zakiyah Daradjat (1987:87) pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna dan tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya terliput dalam lingkup Al-Qur`an dan Hadits, Keimanan, Akhlak, Fikih/Ibadah, dan Sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minaallah wa hablun Minannas).
Jadi pendidikan agama islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Dalam pendidikan agama islam ada beberapa tujuan diantaranya yakni : Tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara, dan tujuan sementara.
Tujuan Umum pendidikan agama islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional Negara tempat pendidikan itu dilaksanakan. Tujuan Akhir dari pendidikan agama islam itu ialah yang tertera dalam firman Allah yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (menurut ajaran islam). (Q.S. Ali-Imran : 102). Tujuan Sementara dari pendidikan agama islam itu menjadikan peserta didik menjadi insane kamil yang tertera dalam tiap rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan Operasional yakni satu kemampuan dan ketrampilan yang bersifat islami yang di miliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tiga aspek tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits meliputi: pertama,Tahu, mengetahui (disebut sebagai aspek knowing). Kedua, Terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu (disebut sebagai aspek doing). Dan ketiga, Melaksanakan yang ia ketahui itu (atau yang disebut sebagai aspek being). (Abdul MAjid, 2012:17)
Sedangkan fungsi dari pendidikan agama islam itu sendiri adalah pengembangan, penanaman nilai, penyesuaian mental, perbaikan, pencegahan, pengajaran dan penyaluran.
Intinya tujuan pembelajaran Al-Qur`an Hadits ialah memberikan kemampuan kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur`an Hadits. Al-Qur`an juga memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan kandungan ayat-ayat Al-Qur`an melalui keteladanan dan pembiasaan. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan pedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur`an dan Hadits.
3.      Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur`an dan Hadits
Ø  Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur`an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Ø  Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur`an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ø  Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahmi, takwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal saleh.
4.      Pendekatan Dalam Pembelajaran Al-Qur`an Hadits
Secara garis besar terdapat dua pendekatan dalam kegiatan pembelajaran: pertama yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches). Kedua adalah pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches).
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah: pendekatan tujuan, strukural, psikologi dan sisio-kultural. DEPAG merumuskan tujuh pendekatan pembelajaran yaitu: keimanan, pengamalan, pembiasaan, rasional, emosional, fungsional dan keteladanan.
5.      Hakikat Al-Qur`an dan Hadits
Secara kebahasaan, kata Al-Qur’an merupakan kata benda bentukan dari kata kerja qara’a yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah yang berarti bacaan. Sedangkan Menurut Istilah, Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.
Kandungan Al-Qur`an sendiri mencakup aspek sebagai berikut:
a.       Tauhid - Keimanan terhadap Allah SWT
b.      Ibadah - Pengabdian terhadap Allah SWT
c.       Akhlak - Sikap & perilaku terhadap Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lain
d.      Hukum/Syari’ah - Mengatur manusia
e.       Aqidah - Mengatur tata cara kehidupan manusia
f.       Janji Dan Ancaman - Reward dan punishment bagi manusia
g.      Sejarah/Tarikh - Teledan dari kejadian di masa lampau
Sedang sejarah turunnya Al-Qur`an sendiri Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat Al Alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir Al-Qur'an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.
Al-Qur’an turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lamanya Al-Qur’an diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
Secara harfiah hadits berarti, “komunikasi”, “kisah” (baik masa lampau ataupun kontemporer), “percakapan” (baik yang bersifat keagamaan ataupun umum). Bila digunakan sebagai kata sifat, hadits berarti “baru”. Secara istilah, hadits menurut ulama ahli hadits berarti “segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik yang berupa ucapan, perbuatan, takrir (sesuatu yang dibiarkan, dipersilahkan, disetujui secara diam-diam), sifat-sifat, dan perilaku Nabi SAW”. Sementara itu, menurut para ahli usul fikih, hadits adalah “segala sesuatu yang bersumber daru Nabi Muhammad SAW baik yang berupa ucapan, perbuatan, atau takrir yang patut menjadi dalil hukum syara’.
Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan utama yang membentuk seluruh bangunan keagamaan Islam, baik teologi, etika maupun hukum. Demikian juga dengan hadits. Hadits merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an. Melalui hadits umat Islam mengetahui hal yang lebih terperinci mengenai ajaran Islam.
Nama-nama lain dari Al-Qur`an itu sendiri sebagai berikut:
Ø  Al-Kitab: QS(2:2),QS (44:2)
Ø  Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
Ø  Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
Ø  Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat): QS(10:57)
Ø  Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
Ø  Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
Ø  Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
Ø  Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
Ø  At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)
Ø  Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Ø  Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Ø  Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Ø  Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Ø  Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
Ø  An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Ø  Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
Ø  Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
Ø  Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)
Nama-nama lain dari Al-Hadits yakni sebagai berikut:
Ø  Sunah
Arti sunah menurut bahasa ialah Al-Israh = perjalanan atau sejarah,baik atau buruk masih bersifat umum misalnya sabda Nabi: ”barang siapa yang membuat suatu jalan yang baik dalam islam,    maka baginya pahalanya dan  pahala orang yang melakukannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa yang membuat suatu jalan yang buruk dalam islam,    maka atasnya dosanya dan dosa orang yang melakukannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.[HR.MUSLIM]
Sunah  menurut istilah, terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, di antaranya: 1. menurut ulama Hadits (Muhaddistsin), sunah sinonim hadis adalah  segala sesuatu yang disandarkan Nabi atau kepada seorang sahabat atau seorang setelahnya (tabi’in) baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat. Menurut ulama Ushul Al-Fiqh (Ushuliyun) yaitu, Segala sesuatu yang di sandarkan Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, dan pengakuan yang patut dijadikan dalil hukum syara.
Ø  Khabar
Khabar dalam bahasa diartikan Al-Bana = berita . Hadits adalah yang datang dari Nabi ,sedangkan khabar adalah sesuatu yang datang dari padanya dan dari yang lain, temasuk berita-berita umat dahulu, para Nabi dan lain-lain. Dengan demikian khabar lebih umum dari hadits dan dapat pula dikatakan bahwa setiap hadits adalah khabar dan tidak sebaliknya.
Ø  Atsar
Dalam bahas atsar dapat diartikan Al-Baqiyah ai baqiyat Al-Syay = peninggalan atau bekas sesuatu maksudnya peninggalan Nabi. Menurut istilah ada dua pendapat , pertama atsar sinonim Hadits. Kedua , atsar adalah sesuatu yang di sandarkan kepada para sahabat (mawquf) dan tabi’in (maqthu) baik perkataan maupun  perbuatan. Sebagian muhaddistin berpendapat bahwa atsar adalah sesuatuyang disandarkan kepada nabi saw,para sahabat, dan ulama salaf.
Upaya untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits diarahkan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar.
Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits menekankan pada kemampuan melafalkan, membaca, menulis, menghafal, mengartikan, dan memahami yang selaras dengan jenjang pendidikan. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka

B.       Hadits Tentang Ciri-ciri Orang yang Munafik
Sebelum membahas hadits tentang ciri-ciri orang munafik disini perlu diketahui bahwa dalam semester dua ini materi yang akan di bahas yaitu :
a.         Surah Al-Alaq
b.        Surah Al-Qadr
c.         Hadits tentang taqwa
d.        Hadits tentang ciri-ciri orang munafik
1.        Hadits Tentang Ciri-ciri Orang Munafik
Munafik merupakan sikap dan perilaku yang sangat di benci oleh Allah SWT. Oleh karena itu, Allah telah menyediakan neraka sebagai tempat orang-orang munafik diakhirat nanti. Jika demikian, bagaimana cirri-ciri orang munafik itu? Untuk mengetahuinya lebih lanjut simak hadits berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ (رواه البخارى ومسلم)
"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata, ia berdusta, apabila berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia berkhianat."(H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam Al-Qur`an juga di terangkang, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, maka Allah membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa`: 142)
2.    Pokok-pokok Kandungan Hadits
Orang munafik adalah orang yang mempunyai muka dua, lain dimulut lain juga dihati. Apabila dia bertemu atau bersama-sama orang muslim, dia mengatakan dirinya orang islam. Akan tetapi, apabila dia bertemu atau berada ditenga-tengah golongan lainnya, dia pun menyatakan berada dalam golongan tersebut.
Pada diri orang munafik terdapat tanda-tanda yang terkandung di dalam hadits diatas. Ada tiga cirri sebagai berikut:
a.    Orang munafik selalu berkata bohong : dia selalu memberi keterangan yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
b.    Orang munafik mengingkari janjinya : dia tidak dapat menepati janji dan perkataannya pun tidak dapat dijadikan pegangan.
c.    Orang munafik selalu berkhianat jika diberi amanat : amanat atau kepercayaan yang diberikan kepadanya selalu dihianati dan disalah gunakan.
3.    Sikap dan Perilaku Menjauhi Perbuatan Munafik
Kita harus mampu menjauhi perbuatan-perbuatan orang munafik. Sebab, perbuatan-perbuatan tersebut akan mencelakakan dirinya sendiri dan akan mendapatkan laknat dari Allah. Dengan demikian, untuk menghilangkan sifat-sifat atau perbuatan orang munafik, kita dapat membiasakan hal-haal berikut :
Ø Selalu berkata benar dan tidak mau berkata bohong. Jika kalian tidak bisa berkata benar lebih baik diam saja dari pada berbicara, tetapi bohong.
Ø Selalu menepati janji, tidak berani berjanji jika tidak dapat menepati.
Ø Selalu menjaga amanat dan selalu menunaikan amanat sebagaimana mestinya. Dia tidak berani menyelewengkan dan menyalahgunakannya.
2.    Hikayat Huzaifah bin Al-Yaman
Huzaifah bin Al-Yaman mempunyai keistimewaan yang menonjol. Pertama, dia sangat cerdas. Kedua, mampu berfikir cepat, tepat dan jitu. Ketiga, dapat dipercaya dalam memegang rahasia.
Pada masa Rasulullah., salah satu ancaman terbesar yang dihadapi kaum muslimin di Madinah ialah kehadiran kaum Yahudi, munafik dan sekutunya. Mereka selalu membuat muslihat jahat terhadap Rasulullah dan para sahabat. Karena itu, Rasulullah mempercayakan satu hal yang sangat rahasia kepada Huzaifah bin Al-yaman, yaitu daftar nama orang munafik. Itulah rahasia yang tidak pernah bocor, baik kepada sahabat yang lain maupun orang lain.
Selain itu, Rasulullah menugaskan Hudzaif bin al-yaman untuk mengawasi setiap kegiatan orang-orang munafik tersebut. Hal ini untuk mencegah bahaya yang ditunjukkan kepada kaum Muslimin. Karena kepercayaan itulah, oleh para sahabat, Hudzaifah al-yaman digelari dengan “Sahibu Sirri Rasulillah (pemegang rahasia rasulullah).”
Sewaktu perang Khandaq, kaum Muslimin dikepung musuh selama berminggu-minggu. Situasinya sangat sulit untuk bertahan. Udara yang sangat dingin menusuk tulang. Perbekalan telah habis. Mereka kelaparan dan kondisi tubuh mulai kritis. Semakin hari, situasi semakin gawat.
Namun, keadaan kaum Quraisy dan sekutunya yang terdiri atas orang-orang musyrik tidak lebih baik dari pada yang dialami kaum Muslimin. Allah menimpahkan bencana kepada mereka dan melemahkan kekuatannya. Angin topan bertiup amat dahsyat. Kemah-kemah beterbangan. Periuk-periuk terpelanting. Pasir berhamburan ke wajah mereka. Angin topan memadamkan api. Malam semakin gelap gulita.
Rasulullah SAW. Menyadari, dalam keadaan seperti itu amat diperlukan informasi mengenai kondisi musuh. Informasilah yang akan menentukan langkah selanjutnya. Ketika itulah Rasulullah membutuhkan seseorang untuk mendapatkan informasi yang tepat dan pasti. Karena itu, beliau memutuskan untuk mengutus Huzaifah ke jantung pertahanan musuh.
Rasulullah SAW. Berdiri dan berjalan memeriksa kaum muslimin satu per satu. Setelah beliau sampai di dekat Huzaifah, Rasulullah bertanya, “Siapa ini?”
“Huzaifah” jawab orang tersebut
“Betulkah kau Huzaifah?” Tanya Rasulullah memastikan karena saat itu keadaan sangat gelap.
Huzaifah lebih mendekat lagi dan menjawab, “Betul, wahai Rasullullah.”
“Ada beberapa peristiwa yang dialami musuh. Pergilah engkau kesana dengan sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan data-data yang pasti, lalu laporkan kepadaku segera.” Perintah rasulullah.
Secepat kilat Huzaifah bangkit dari duduknya. “Ya Allah. Lindungilah dia dari depan, dari belakang, kanan, kiri, atas dan dari bawahnya.” Demikianlah Rasulullah berdoa untuk keselamatan Huzaifah.
Subhanallah, setelah Rasulullah berdoa, ketakutan dalam dada Huzaifah dan kedinginan yang dirasakannya hilang seketika. Sebelum Huzaifah pergi, Rasulullah berpesan, “jangan sekali-kali bertindak yang mencurigakan mereka sampai tugasmu selesai dan segera kembali kepadaku!”
“Saya siap, ya Rasulullah!” jawab Huzaifah.
Lalu, dia pergi dengan sembunyi-sembunyi dalam kegelapan malam yang hitam pekat. Huzaifah menempuh jarak yang terbentang diantara kedua perkemahan. Dengan berhati-hati sekali, dia berhasil menembus barisan penjaga dan menyelinap diam-diam ke jantung pertahanan musuh. Di daerah musuh, dia berlaku seolah-olah anggota pasukan mereka.
Belum lama Huzaifah berada di tengah-tengah mereka, tiba-tiba Abu Sufyan, panglima besar Qurasy, member perintah, “Hai, pasukan Qurraisy. Dengarkan, aku berbicara kepada kalian. Aku sangat khawatir bila ucapanku ini sampai terdengar oleh Muhammad. Karena itu, hendaklah masing-masing  dari kalian memperhatikan siapa yang duduk di sebelahnya, memegang tangannya, serta mengetahui siapa namanya.”
Mendengar perintah Abu Sufyan, kecerdikan Huzaifah muncul. Dia segera memegang tanagan di sampingnya. “Siapa kamu?” tanyanya.
“Aku si Anu, anak si Anu.” Jawab seorang tersebut.
Dengan demikian, penyamaran Huzaifah tidak terbongkar.
Setelah diperkirakan aman, Abu Sufyan  melanjutkan pembicaraannya. “Hai, pasukan Qurasy. Demi Tuhan. Sesungguhnya kita tidak dapat bertahan di sini lebih lama lagi. Hewan-hewan tunggangan kita telah banyak yang mati. Bani Quraizah telah berhianat meninggalkan kita. Angin topan menyerang kita dengan ganas seperti yang kalian rasakan. Karena itu, berangkatlah kalian sekarang dan tinggalkanlah tempat ini.  Aku pun akan berangkat.”
Selesai berkata demikian, Abu Sufyan naik ke punggung untanya, lalu dipukulnya. Unta itu bangun dan Abu Sufyan langsung berangkat. Seandainya Rasulullah Saw. Tidak melarang Huzaifah bertindak di luar perintah beliau, tentu Huzaifah akan membunuh Abu Sufyan saat itu di tempat itu juga.
Huzaifah kembali menemui Rasulullah Saw. Dia melaporkan apa yang dia lihat dan dengar. Huzaifah telah berhasil melaksanakan tugas berat tersebut. Rasulullah sangat senang serta bersyukur kepada Allah Swt. (Asep, 2008;93)

C.       Metode Menghafal Cepat
1.         Pengertian Dan 7 Metode Menghafal Cepat
Megic memory adalah suatu system tentang kode-kode memory yang dapat membuat seseorang menghafal dengan baik melalui cara yang mudah, cepat dan menyenangkan serta dengan hasil ingatan yang nyaris sempurna. Ilmu atau teknik menghafal seperti ini sebenarnya bukan ilmu baru, ini adalah ilmu lama yang jarang diketahui dan penggunaannya relative jarang dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru. Dalam megic memori ini ada 3 pilar yaitu imajinasi, asosiasi dan lokasi. (Erwin Kurnia, 2012;11)
Teknik menghapal cepat adalah suatu cara untuk memasukkan informasi ke dalam otak (menghapal) dengan melibatkan otak kanan. Menurut Roger Sperry otak manusia yang digunakan untuk berpikir dibagi menjadi dua belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan.
Berdasarkan sifatnya, otak kiri bersifat short term memory (ingatan jangka pendek) dan otak kanan bersifat long term memory (ingatan jangka panjang).
Gambar 3.1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIUN8WdEwyEzUXdGKubBmM5RoHNB8yrVhk6WEy9nLWzL19numZEoc2Z1y7XwHudUG-NRKIP-mz50QAlBnDGdz4B-3MwvQCjcqledFcnEzZtd0mTVDwKqjIvXjTKt0Kec-zGlkcMWL64MVg/s400/otak-kanan-manusia1.gif

Metode menghafal cepat adalah salah satu metode yang di kembangkan melalui otak kanan, nah disinilah peran otak kanan digunakan. Ada tujuh metode diantaranya yaitu: metode lokasi, metode singkatan, metode cerita, metode hubungan, metode asosiasi, metode alphabet dan metode angka.
1).  Metode Lokasi
Adalah teknik yang akan digunakan untuk mengingat informasi yang berurutan. Misalnya anda harus menghafal kata-kata. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan menyimpan informasi yang anda hafal atau ingat, lalu tetapkan pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya tubuh manusia, atau tempat-tempat yang dapat anda jadikan sebagai peta untuk menempelkan kata-kata yang akan anda hafal.
2).  Metode Singkatan
Metode ini sebenarnya metode klasik yang sering di gunakan oleh anak-anak SD untuk menghafal menggunakan singkatan dengan kata-kata. Masih ingetkah ketika anda menghafal warna pelangi, maka bapak atau ibu guru kita menyebutkannya Mejikuhibiniu. Maka seperti itulah proses cara menghafal metode singkatan.
3).  Metode Cerita
Adalah di mana metode ini baik diterapkan pada hafalan kata misal kucing, rok, langit, teh botol, puncak, kancil, panah, harimau, batu, air terjun. Bagaimanakah caranya? Caranya dengan membuat cerita yang sedikit gila bahkan mungkin tidak masuk akal sehingga kita lebih cepat untuk mengingatnya. Misalnya sambil membayangkan supaya cepat ingatnya, kucing memakai rok terbang  ke langit minum the botol lalu terbang lagi ke puncak ketemu sama kancil yang sedang bawa panah untuk menembak harimau yang sedang tidur dibawah air terjun.
4).  Metode Hubungan
Metode ini berarti ada sangkut pautnya antara satu dengan yang lain. Caranya adalah dengan menghubungkan antara yang satu dengan yang lain dengan sebuah aksi atau kegiatan. Biasanya metode hubungan iini dihubungkan dengan kata kunci berupa kata kerja. Misalkan ayah pergi kekantor, maka kata kuncinya pergi.
5).  Metode Asisoasi
Metode asosiasi ini adalah teknik  menghafal sebuah informasi yang bersifat abstrak, dengan cara mengubah kata abstrak menjadi sebuah benda yang kongkrit yang mudah untuk dibayangkan. Metode ini bisa dibagi menjadi dua yakni : asosiasi melalui gambar dan asosiasi melalui bunyi.
6).  Metode Alphabet
Metode yang menggunakan huruf alphabet. Contohnya menghafalkan menghafal plat nomor kendaraan dan hafalan yang lain yang berurutan.
7).  Metode Angka
Teknik ini digunakan dengan menerapkan sesuatu benda atau kata yang ingin dihafal kedalam angka-angka yang telah disiapkan. Misalkan ada benda berupa balon, jarum, novel, mie, kursi dan sepatu. Lalu kita  terapkan angka untuk mempermudah ingatan kita bahwa angka 0 = Balon, 1 = Jarum, 2 = Novel, 3 = Mie, 4 = Kursi, dan 5 = Sepatu.
2.         Prinsip Daya Ingat dan Gaya Mengingat
a.    Prinsip Daya Ingat
Daya ingat (memory) untuk keperluan belajar dalam kehidupan sehari-hari ditopang  oleh dua kegiatan mendasar, yaitu kegiatan menghafal (memorizing) dan kegiatan mengingat (recalling). Mari kita bahas prinsip-prinsip yang ada dalam kegiatan menghafal dan mengingat yaitu sebagai berikut :
Ø  Prinsip gambar atau image menjelaskan bahwa informasi apapun akan mudah diingat jika berupa gambar visual. Sebab, dengan gambar visual, otak mampu membayangkan, mengimajinasikan dan menyimpannya dengan baik dalam otak.
Ø  Prinsip asosiasi multi indrawi menjelaskan bahwa otak mudah mengingat segala sesuatu yang melibatkan penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa atau gerakan bersama.
Ø  Prinsip pengulangan menjelaskan bahwa informasi apa pun akan dapat diingat jika diulang-ulang secara terus menerus.
Ø  Prinsip awal dan akhir menjelaskan bahwa informasi apapun yang akan disampaikan dalam memori akan bertumpuk sehingga informasi yang paling mudah diingat adalah informasi yang ada di awal dan di akhir.
Ø  Prinsip keunikan menjelaskan bahwa segala sesuatu akan mudah diingat jika memiliki perbedaan yang khas dan menonjol, bersifat unik, dan tidak biasa-biasa saja.
Ø  Prinsip keterkaitan pribadi dan emosional menjelaskan bahwa informasi yang langsung berhubungan dengan kepentingan pribadi dan menyentuh aspek emosional dengan sangat mudah akan di sampaikan dalam otak.
b.   Gaya Mengingat
Gaya mengingat pada umumnya terbagi pada tiga modus atau kebiasaan mengingat, yaitu : (1) gaya visual, yang lebih mudah mengingat dari apa yang dilihat, dibaca, dan dibayangkan; (2) gaya auditorial, yang lebih mudah mengingat dari apa yang didengar, disenandungkan, dibacakan dan didiskusikan; dan (3) gaya  kinestetik, yang lebih mudah mengingat dari apa yang diraba, disentuh dan dipraktikkan dengan menggerakkan anggota tubuhnya.
3.         Keutamaan dan Kesulitan Menghafal Al-Qur`an
Berikut adalah Keutamaan menghafal Qur'an yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.
a.    Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal
Dari Abi Umamah RA. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)
b.   Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga
Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.
c.    Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat
"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat."(Muttafaqun 'alaih)
d.   Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)
Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)
e.    Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan
Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)
f.     Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an
Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya. "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)
g.    Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)
"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al-Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al-Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al-Qur'an. Allahumma amin"
Sedangkan kesulitan-kesulitan dalam menghafal Al-Qur`an itu sendiri yaitu Menurut Erwin Kurnia Wijaya (2012; 252). Kesulitan yang mungkin timbul pada masa pembelajaran yang menekankan pada hafalan mungkin disebabkan oleh factor-faktor seperti berikut : {(1) lemahnya motivasi menghafal al-qur`an; (2) kesulitan menghafal isi ayatnya; (3) kesulitan menghafal bunyi ayat; (4) hanya hafal satu paket surat sehingga kesulitan melanjutkan ayat ketika lupa di tengah-tengah surah; (5) kesulitan menghafal bunyi ayat-ayat yang mirip terutama pada akhir ayat; dan mudah lupa.
4.         Penerapan Magic Memori Atau Metode Mengahafal Cepat
Bagaimana cara cepat, mudah dan menyenangkan menghafal al-qur`an diantaranya sebagai berikut :
a.       Menghafal nama dan arti surat serta jumlah ayat.
b.      Menghafal banyak ayat berbasis gaya mengingat
c.       Mengikat bunyi hafalan ayat awal dengan nomor ayat
d.      Muroja`ah (mengulang hafalan perhalaman dengan poin AMMA “Awal - Maju – Mundur - Acak”)



D.       Prestasi Belajar
1.         Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan tentang prestasi yaitu: “Achievement test a standardised test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a study” (Webster’s New Internasional Dictionary, 1951 : 20)
Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251)
2.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a.    Faktor dari dalam diri siswa (intern)
Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas menurut Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
1). Faktor Jasmani
Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.
2). Faktor psikologis
Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan.
3). Faktor kelelahan
Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (1995:59) sebagai berikut: “Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”.
b.    Faktor yang berasal dari luar (faktor  ekstern)
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 1995 : 60).
1).  Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.
2). Faktor sekolah
Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran, kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media pendidikan, yaitu :
·      Guru dan cara mengajar
Menurut Purwanto (2004 : 104) faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa.
·      Model pembelajaran
Model atau metode pembelajaran sangat penting dan berpengaruh sekali terhadap prestasi belajar siswa, misalnya : model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, realistik matematika problem solving dan lain sebagainya. Dalam hal ini, model yang diterapkan adalah model kooperatif tipe STAD, dimana model atau metode ini berpengaruh terhadap proses belajar siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
·      Alat-alat pelajaran
Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-alat belajar adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, misalnya perpustakaan, laboratorium, dan sebagaianya.
Menurut Purwanto (2004 : 105) menjelaskan bahwa sekolah yang cukup memiliki
alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak.
·      Kurikulum
Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa kurikulum yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi belajar siswa.
·      Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2003 : 68).
·      Interaksi guru dan murid
Menurut Roestiyah (1989 : 151) bahwa guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Oleh karena itu, siswa merasa jenuh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif di dalam belajar.
·      Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar (Slameto, 2003 : 67). Kedisiplinan sekolah ini misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan pelaksanaan tata tertib, kedisiplinan pengawas atau karyawan dalam pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman, dan lain-lain.
·      Media pendidikan
Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belaajr anak dalam jumlah yang besar pula (Roestiyah, 1989 : 152). Media pendidikan ini misalnya seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media lainnya yang dapat mendukung tercapainya prestasi belajar dengan baik.
c.       Faktor Lingkungan Masyarakat 
Ø  Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan keluarganya. Kegiatan siswa dalam masyarakat Menurut Slameto (2003 : 70) mengatakan bahwa kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang telalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.
Ø Teman Bergaul
Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baik mudah berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul.  
Menurut Slameto (2003 : 73) agar siswa dapat belajar, teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainya pasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana.
Ø Cara Hidup Lingkungan
Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal, besar pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah, 1989 : 155). Hal ini misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orang rajib belajar, otomatis anak tersebut akan berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.



E.     Penelitian Yang Relevan
Skripsi yang di tulis oleh Aning Nur’aini NH Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang PENERAPAN METODE TAHFIDZ AL-QURAN PADA KANAK-KANAK DI PONDOK PESANTREN BAIQUNIYAH IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA. Penelitian lapangan ini mendeskripsikan tentang penerapan metode tahfiz al-Qur’an, prestasi menghafal yang dicapai santri kanak-kanak dan faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam penerapan metode tahfiz al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Baiquniyah Imogiri Bantul Yogyakarta.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah metode yang diterapkan dalam tahfiz al-Quran pada kanak-kanak di Pondok Pesantren Imogiri Bantul Yogyakarta adalah musyawarah, pemberian tugas, taktis, stor, dan murraja’ah. Prestasi yang dicapai tiap santri berbeda tetapi memenuhi target dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Faktor pendukungnya terdiri dari usia santri, kecerdasan, tujuan dan minat santri, serta lingkungan yang mendukung. 

F.     Penerapan Metode dalam Pembelajaran Al-Qur`an Hadits
Metode menghafal cepat sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu namun tak jarang orang menggunakannya karena dalam metode ini benar-benar dikedepankan imajinasi, asosiasi dan lokasi. Mungkin menurut kebanyakan orang bahwa metode ini sangat sulit karna melibatkan konsentrasi dan otak kanan juga untuk mengimajinasikan apa yang ingin kita hafal.
Berikut ini adalah table perbandingan cara menghafal cepat dan cara menghafal dengan biasanya :





Table 2.1
Perbandingan cara menghafal biasa dengan menggunakan magic memory
Aspek
Menghafal cara Biasa
Menghafal cara Magic Memory
Waktu mengingat
Lama, harus diulang berkali-kali
Cepat, bahkan sekli menghafal langsung ingat
Daya tahan ingat
Sangat cepat hilang, dalam hitungan jam bisa langsung hilang
Bertahan cukup lama, bahkan bisa dipanggil kapan saja kita perlu
Hasil ingatan
Harus berurut hafalannya, tidak bisa diacak
Bisa diacak hafalannya bahkan di bolak-balik juga bisa
Factor usia
Beberapa orang merasa daya ingatnya melemah kalau sudah tua
Tua, muda dan anak-anak pun bisa dengan mudah melakukannya
Motivasi menghafal
Lemah, bahkan cenderung putus malas dan putus asa serta membebani pikiran
Sangat kuat, bahkan sangat menggairahkan dan ketagihan serta tanpa beban
Efek/Pengaruh terhadap mentalitas
Mudah Stress, sering merasa kesal dan jengkel, tidak focus
Fresh, senantiasa merasa senang dan bahagia

Untuk pelaksanaan pembelajarannya dapat di susun langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Anak di bentuk 4 kelompok secara heterogen dan sesuai materi masing-masing.
2.      Guru menyampaikan pelajaran.
3.      Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan anggota kelompoknya.
4.      Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa untuk di jawab masing-masing individu.
5.      Member evaluasi dan membuat kesimpulan.
Sedangkan dalam penerapan megic memori itu sendiri loangkah atau tahapan yang di tempuh yaitu  :
a.       Sediakan materi yangb akan dikuasai
b.      Amati format atau tipe materi
c.       Gunakan teknik memori yang sesuai dan mudah untuk materi tersebut
d.      Imajinasikan kode memori yang telah dibuat untuk membantu visualisasi/film imajinasi
e.       Ceritakan kembali imajinasi dari kode-kode memori yang telah dibuat sebagai  sarana pengulangan (repetation)