suatu ketika ada seorang yang mengadu pada ayahnya... seraya berkata...
“Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“Aku capek, sangat capek.., aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek …aku mau menyontek saja!
“Aku capek. sangat capek, aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! …“Aku capek, sangat capek … aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung …aku ingin jajan terus! …
“Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati …
“Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku …
“Aku capek ayah, aku capek menahan diri …aku ingin seperti mereka…, mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayaaah ! .. ”
Sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata
” Anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu ”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak. kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang anak pun mulai mengeluh
” Ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri, badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” …
Sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang …
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini !”
Sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“ Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah …?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu ”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi … ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri … maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri … seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya … maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang … maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah, aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
#semoga bermanfaat.. salam joli
Senin, 31 Maret 2014
Minggu, 30 Maret 2014
sejarah film indonesia
Hai sobat jolis hari ini tanggal berapa ya?Hmm dah tanggal 30 maret yah... Nah ada yang tau nggak sih di hari ini ada peringatan apa? Okay. hari ini hari perfilman Indonesia. Dan berarti memperingati Hari Film Nasional yang jatuh pada
hari ini (30/3), bioskop Regent 21 di Bandung memutar film karya Usmar Ismail
yang berjudul Darah dan Doa atau The Long March of Siliwangi.
Menurut Yana Mulayana dari Forum Film Bandung selaku penyelenggara, Kota
Bandung tidak bisa dilepaskan peranannya dengan perkembangan film nasional,
sejumlah film menandai perjalanan sejarah perfilman nasional.
Oiya sebelumnya aku mau ngasih sejarahnya dulu ya.. tapi singkat ya sejarah perfilmanIndonesia...
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang
pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan
gambar negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau
gambar hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau
gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam
bentuk gambar negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam
media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam
media digital.
klasifikasi berdasarkan genre
film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat
selama ini, diantaranya:
- Action
- Komedi
- Drama
- Petualangan
- Epik
- Musikal
- Perang
- Science Fiction
- Pop
- Horror
- Gangster
- Thriller
- Fantasi
- Disaster / Bencana
Perfilman Indonesia memiliki sejarah yang
panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika
film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal.
Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain.
Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.
Pada tahun-tahun itu acara Festival Film
Indonesia masih diadakan tiap tahun untuk memberikan penghargaan
kepada insan film Indonesia pada saat itu. Tetapi karena satu dan lain hal
perfilman Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an yang membuat hampir semua film
Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa. Pada saat itu film
Indonesia sudah tidak menjadi tuan rumah lagi di negara sendiri. Film-film dari
Hollywood dan Hong Kong telah merebut posisi tersebut.
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan
berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900
di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep
yang menayangkan berbagai film bisu. Film pertama yang dibuat pertama kalinya
di Indonesia adalah film bisu tahun 1926
yang berjudul Loetoeng Kasaroeng
dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan
dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan
didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan
Film Jawa NV
di Bandung dan muncul pertama kalinya pada
tanggal 31 Desember, 1926
di teater Elite
and Majestic, Bandung.
Setelah sutradara Belanda memproduksi film lokal, berikutnya datang Wong
bersaudara yang hijrah dari industri film Shanghai. Awalnya hanya Nelson Wong yang
datang dan menyutradarai Lily van Java (1928)
pada perusahaan South Sea Film Co. Kemudian kedua adiknya Joshua dan Otniel
Wong menyusul dan mendirikan perusahaan Halimoen Film.
Sumber : Wikipedia.
Sabtu, 29 Maret 2014
Resensi Semusim Dan Semusim Lagi @joli_84
Musim Yang Selalu Aku Tunggu
Judul :
Semusim, dan Semusim Lagi
Penulis :
Andina Dwifatma
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan
Pertama : April 2013
Tebal
Buku : 232 halaman
Ukuran
Kertas : 20 cm
ISBN
:
978-979-22-9510-8
Harga
: Rp. 48,000
Surat Kertas Hijau
Segala kesadarannya tersaji hijau muda
Melayang di lembaran surat musim bunga
Berita dari jauh
Sebelum kapal angkat sauh
Segala kemontokan menonjol di kata-kata
Menepis dalam kelakar sonder dusta
Harum anak dara
Mengimbau dari sebrang benua
Mari, Dik, tak lama hidup ini
Semusim dan semusim lagi
Burung pun berpulangan
Mari, Dik, kekal bisa semua ini
Peluk goreskan di tempat ini
Sebelum kapal dirapatkan
Sitor Situmorang, 1953
Itu cuplikan sinopsis novel Semusim Dan Semusim Lagi karya Mbak Anindita Dwifatma. Novel yang terlahir dari Sayembara menulis novel dewan kesenian jakarta 2012 ini sungguh unik karena ditulis dengan metode penceritaan yang intens, serius, eksploratif dan mencekam.
Sedikit banyaknya akan menceritakan perjuangan si Aku "tokoh utama dalam novel" yang sangat ingin ketemu dengan ayahnya yang selama belasan tahun tidak pernah ia ketahui sosoknya. Melalui bantuan kartu nama seorang lelaki yang di sisipkan dalam surat yang ayahnya kirim ia mengetahui ayahnya. Semasa menunggu ayahnya ia tinggal di rumah yang pernah di tempati ayahnya dulu. ia sendirian namun beberapa saat ia di temani Muara (Anak lelaki dari J.J. Henri).
Novel ini mampu membawa kita dalam imajinasi sang penulis. menyelami tahap demi tahap ceritanya. Penggunaan bahasanya juga sangat bagus sehingga kita tidak bosan membacanya.
Awalnya saya bertanya kenapa kok sampulnya ada gambar ikan mas koki? karena di sini ada cerita oma jaya dengan spekulasinya bahwa suaminya itu menjelma menjadi ikan mas koki. Di situlah dongeng ikan mas hidup dan merasuk ke dalam hidup sang tokoh Aku.
Segala kesadarannya tersaji hijau muda
Melayang di lembaran surat musim bunga
Berita dari jauh
Sebelum kapal angkat sauh
Segala kemontokan menonjol di kata-kata
Menepis dalam kelakar sonder dusta
Harum anak dara
Mengimbau dari sebrang benua
Mari, Dik, tak lama hidup ini
Semusim dan semusim lagi
Burung pun berpulangan
Mari, Dik, kekal bisa semua ini
Peluk goreskan di tempat ini
Sebelum kapal dirapatkan
Sitor Situmorang, 1953
Itu cuplikan sinopsis novel Semusim Dan Semusim Lagi karya Mbak Anindita Dwifatma. Novel yang terlahir dari Sayembara menulis novel dewan kesenian jakarta 2012 ini sungguh unik karena ditulis dengan metode penceritaan yang intens, serius, eksploratif dan mencekam.
Sedikit banyaknya akan menceritakan perjuangan si Aku "tokoh utama dalam novel" yang sangat ingin ketemu dengan ayahnya yang selama belasan tahun tidak pernah ia ketahui sosoknya. Melalui bantuan kartu nama seorang lelaki yang di sisipkan dalam surat yang ayahnya kirim ia mengetahui ayahnya. Semasa menunggu ayahnya ia tinggal di rumah yang pernah di tempati ayahnya dulu. ia sendirian namun beberapa saat ia di temani Muara (Anak lelaki dari J.J. Henri).
Novel ini mampu membawa kita dalam imajinasi sang penulis. menyelami tahap demi tahap ceritanya. Penggunaan bahasanya juga sangat bagus sehingga kita tidak bosan membacanya.
Awalnya saya bertanya kenapa kok sampulnya ada gambar ikan mas koki? karena di sini ada cerita oma jaya dengan spekulasinya bahwa suaminya itu menjelma menjadi ikan mas koki. Di situlah dongeng ikan mas hidup dan merasuk ke dalam hidup sang tokoh Aku.
Jumat, 28 Maret 2014
Rahasia sholat kusyuk
TIPS KHUSYU DALAM SHALAT
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa khusyuk dalam salat mengandung makna batin yang meliputi
enam unsur, yaitu:
enam unsur, yaitu:
- Kehadiran hati atau konsentrasi
- Memahami bacaan salat
- Mengagungkan Allah
- Haibah (perasaan takut kepada Allah)
- Raja’ (pengharapan kepada Allah)
- Haya’ (perasaan malu kepada Allah)
Ulama lain mengajukan 6 saran sebagai kiat kusyuk dalam shalat:
1. Hendaklah kita menganggap berdiri di hadapan Allah yang Maha kuasa,
Yang maha mengetahui segala rahasia.
2. Hendaklah memahami zikir-zikir yang dibaca, yakni memperhatikan maknanya,
kandungannya, serta maksudnya.
3. Hendaklah memanjangkan rukuk dan sujud (tuma`ninah).
4. Tidak mempermainkan anggota tubuh, seperti menggerakkan tangan,
menggaruk kepala, dan berpaling-paling.
5. Hendaklah tetap memandang ke tempat sujud, walaupun bermata buta atau bershalat di sisi ka`bah.
6. Hendaklah menjauhkan diri dari segala yang mengganggu hati, seperti menahan buang air besar
atau kecil.
Yang maha mengetahui segala rahasia.
2. Hendaklah memahami zikir-zikir yang dibaca, yakni memperhatikan maknanya,
kandungannya, serta maksudnya.
3. Hendaklah memanjangkan rukuk dan sujud (tuma`ninah).
4. Tidak mempermainkan anggota tubuh, seperti menggerakkan tangan,
menggaruk kepala, dan berpaling-paling.
5. Hendaklah tetap memandang ke tempat sujud, walaupun bermata buta atau bershalat di sisi ka`bah.
6. Hendaklah menjauhkan diri dari segala yang mengganggu hati, seperti menahan buang air besar
atau kecil.
Untuk bisa khusyuk dalam shalat diperlukan juga langkah persiapan dan kesiapan sebagai pra-kondisi
sebelum salat atau di luar shalat. Pra-kondisi di sini yang dimaksud antara lain:
1. Memahami fungsi, tujuan, dan tata cara pelaksanaan sholat, dengan mengacu pada petunjuk
Al-Qur`an dan sunnah rasul.
2. Melaksanakan wudhu dengan pelaksanaan dan penghayatan yang baik dan benar
3. Menyambut bacaan adzan dan iqamah dengan penuh penghayatan
4. Memiliki tempat sholat (masjid / musholah) yang kondusif, yaitu suci, berssih, nyaman, tenang dan
menyenangkan
5. Menjauhkan berbagai hal yang bisa mengganggu konsentrasi pelaksanaan sholat, misal : mematikan
handphone
6. Memiliki niat yang ikhlas disertai kedekatan dan ketaatan kepada Allah
##Selamat_Mencoba
Kamis, 27 Maret 2014
Lagu Indonesia part 2
Ibu Kita Kartini
Karangan / Ciptaan : W.R. SupratmanIbu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendeka kaum ibu
Se-Indonesia
Ibu kita Kartini
Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
-----------------------------------------------------
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pencipta Lirik dan Lagu : Sartono
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan pembangun insan cendikia
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan pembangun insan cendikia
----------------------------------------------------
Syukur
Ciptaan : H. Mutahar
Akan karuniamu, tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan, kehadiratMu Tuhan
Dari yakinku teguh, cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan ke bawah duli Tuhan
Dari yakinku teguh, bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu, pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan ke hadapanMu Tuhan
-----------------------------------------------------
Indonesia Pusaka
Ciptaan : Ismail Marzuki
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata
--------------------------------------------
Halo-Halo Bandung
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : Ismail Marzuki
Halo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
-----------------------------------------------
Garuda Pancasila
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : Sudharnoto
Garuda Pancasila
Aku-lah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
------------------------------------------------
Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negaraNan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasaKau Cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
-----------------
Dari Sabang Sampai Merauke
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : R. Suharjo
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata
--------------------------------------------
Halo-Halo Bandung
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : Ismail MarzukiHalo-halo Bandung
Ibukota periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
-----------------------------------------------
Garuda Pancasila
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : SudharnotoGaruda Pancasila
Aku-lah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
------------------------------------------------
Mengheningkan CiptA
Karangan / Ciptaan : T. PrawitDengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negaraNan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasaKau Cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
-----------------
Dari Sabang Sampai Merauke
Pencipta / Pengarang Lirik dan Lagu : R. SuharjoDari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Rabu, 26 Maret 2014
Lagu-lagu Nasional Indonesia 1
Indonesia Raya – Lagu Kebangsaan Republik Indonesia
Ciptaan : W.R. Supratman / Wage Rudolf Supratman
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg’riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Disanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
--------------------------------------------------------
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Rayuan Pulau Kelapa – Lirik Lagu Wajib Nasional
Pencipta dan Pengarang Lagu / Lirik : Ismail Marzuki
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
-----------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
Satu Nusa Satu Bangsa
Pencipta Lirik dan Lagu : L. Manik
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
--------------------------------------------------------
Hari Merdeka / 17 Agustus 1945
Karangan / Ciptaan : H. Mutahar
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari Merdeka Nusa dan Bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
merdeka . . .
S’kali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
-----------------------------------------------
Sumber : http://indoline-indonesia.com/2013/09/26/kumpulan-lengkap-lirik-lagu-wajib-nasional-indonesia/
Ciptaan : W.R. Supratman / Wage Rudolf Supratman
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg’riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s’lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P’saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.
Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.
III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Disanalah aku berdiri,
N’jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S’lamatlah rakyatnya,
S’lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg’rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, negriku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
--------------------------------------------------------
Bagimu Negeri / Padamu Negeri
Pencipta Lirik dan Lagu : KusbiniPadamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Rayuan Pulau Kelapa – Lirik Lagu Wajib Nasional
Pencipta dan Pengarang Lagu / Lirik : Ismail Marzuki
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
-----------------------------------------------------
Indonesia Tumpah Darahku
Ciptaan : Ibu Sud
Di mana sawah luas menghijau
Di mana bukit biru menghimbau
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka yang kaya raya
Harum namanya Indonesia
Di mana puput berbunyi merdu
Di bawah gunung lembah yang biru
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka aman sentausa
Harum namanya Indonesia
Di mana nyiur melambai-lambai
Di mana padi masak mengurai
Tanah pusaka bahagia mulia
Harum namanya Indonesia
Di mana bukit biru menghimbau
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka yang kaya raya
Harum namanya Indonesia
Di mana puput berbunyi merdu
Di bawah gunung lembah yang biru
Itu tanahku tumpah darahku
Tanah pusaka aman sentausa
Harum namanya Indonesia
Di mana nyiur melambai-lambai
Di mana padi masak mengurai
Tanah pusaka bahagia mulia
Harum namanya Indonesia
-------------------------------------------------------
Satu Nusa Satu Bangsa
Pencipta Lirik dan Lagu : L. ManikSatu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
--------------------------------------------------------
Hari Merdeka / 17 Agustus 1945
Karangan / Ciptaan : H. MutaharTujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari Merdeka Nusa dan Bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
merdeka . . .
S’kali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
-----------------------------------------------
Berkibarlah benderaku
Ciptaan : Ibu Sud
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah s’lama lamanya
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah s’lama lamanya
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah s’lama lamanya
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah s’lama lamanya
Sumber : http://indoline-indonesia.com/2013/09/26/kumpulan-lengkap-lirik-lagu-wajib-nasional-indonesia/
Langganan:
Postingan
(
Atom
)