Jumat, 04 Juli 2014

50 wasiat cinta


50 Wasiat Paling Rahasia Agar Segera Dipertemukan Kekasih Penggenap Jiwa
Buku Ya Allah, Siapa Jodohku Karya Ahmad Rifa`I Rif`an
 
Wasiat 16
Jangan ragu minta pada Allah pria yang : hubat ilmu agamanya, indah perilakunya, anggun petuturnya, besar pengaruhnya, banyak sahabatnya, kreatif pemikirannya, menarik parasnya, sehat raganya, kuat jiwanya, baik finansialnya. Ungkapkan seperti apa kekasih halal yang akan engkau idamkan. Sebutkan secara detail pada Allah segala criteria baik yang engkau harapkan hadir dalam diri jodohmu kelak.
Wasiat 17
Bagaimana bisa dibilang cinta ketika dia memperlama hubungan yang tidak diridhai oleh Tuhannya. Bagaimana bisa dibilang cinta yang serius, sementara dia terus menunda-nunda nikahnya sementara gadis yang katanya dicintainya itu telah lama menanti. Bagaimana bisa dibilang cinta sejati, sementara dia mengabaikan usia sang gadis yang makin bertambah tapi tak kunjung menikah.
Wasiat 18
Berpuasalah sejenak. Nikmatin masa lajang dengan perbaikan diri yang terus-menerus. Nikmatin masa muda dengan beragam hal yang bisa membantu kita meraih masa depan yang lebih cerah. Hidup adalah perjalanan panjang namun hanya punya satu tujuan : mengabdi pada Sang Pemilik Hidup.
Wasiat 19
Tak sulit berbusa-busa bilang cinta. Tak susah berjuta-juta kali bilang sayang. Cinta dan sayang itu harus dibuktikan dengan aksi yang nyata. Keberanian dia menemui orangtuamu untuk mengungkapkan keseriusannya adalah langkah awal untuk membuktikan cintanya. Memang, terkadang butuh ketegasan, butuh keberanian untuk menawarkan pada sang pria. Karena sering kali, pria itu lebih santai dibandingkan perempuan..
Wasiat 20
Jangan terlalu lama menunda pernikahan. Penundaan berbuat kebaikan, adalah tindakan yang tidak disarankan dalam agama. Kita tidak tahu usia kita sampai kapan. Mumpung masih dikasih hidup, yuk kita manfaatkan untuk menyegerakan kebaikan. Semoga dengan itu Allah mengaruniakan kebahagiaan.
Wasiat 21
Kecantika sejati, yang tak mudah terkikis oleh usia, adalah kecantikan dalam jiwamu. Kecantikan hatimu. Bagaimana cara untuk mempercantik jiwa? Salah satunya adalah dengan bertahajjud. Dengan bertahajud aura yang kau pancarkan jauh lebih berkilau, karena pancaran itu haadir dari cahaya Tuhan.
Wasiat 22
Satu-satunya cara untuk belajar menjadi suami adalah dengan menjadi istri. Dan satu-satunya cara untuk belajar menjadi istri adalah dengan menjadi suami. Bukan dengan jalan pacaran. Pacaran hanya akan mengajarkanmu bagaimana cara menjadi pacar terbaik, bukan mengajarkan bagaimana menjadi suami atau istri terbaik.
Wasiat 23
Ketika intensitas pertemuan makin padat, saat jarak dua insan lain jenis makin dekat,  saat majelis-majelis dakwah dirutinkan agar hubungan saling merapat, saat itulah setan tertarik untuk menggoda agar kalian bermaksiat. Maksiat mata hingga tak lagi rela kau tunjukkan pandangmu. Maksiat lisan hingga kau merdu senandungkan suaramu. Maksiat jiwa hingga Asma Allah terkikis dari hatimu, tergantikan oleh nama saudara seperjuanganmu.
Wasiat 24
Saat tangan itu menyentuhmu, saat tubuh itu merengkuhmu, saat bibir itu menciummu, sedang ke mana rasa malumu, sementara dia bukan kekasih halalmu? Sedang ke mana takutmu pada pencipta, padahal itu diharamkan-Nya? Teruslah merasakan kehadiran Allah dekat dengan kita. Semoga itu bisa menjadi tameng diri terhadap godaan hawa nafsu yang liar dan tak terkendali.
Wasiat 25
Sebelum menikah kami menganggap nikah itu nggak ribet, maka yang kami alami, nggak ribet beneran. Hati-hatilah yang anggap nikah itu ribet, karena seperti itu jugalah yang kelak akan kalian alami. Hidup itu sesuai dengan apa yang kau pikirkan tentangnya.

Wasiat 26
Alas an dipilihnya berdasarkan akhlak dan agamanya karena perkawinan diharapkan dapet langgeng, bukan saja dalam kehidupan duniawi, tetapi juga berlanjut hingga di akhirat. Ketiga factor yang disebut selain akhlak dan agama akan punah. Harta sewaktu-waktu dapat habis, kecantikan pada masa tua pasti layu, dan kedudukan social tidak dapat langgeng. Memang sangat baik jika keempat  hal tersebut berkumpul, tetapi itu tidak mudah.
Wasiat 27
Jangan buru-buru menjatuhkan cinta jika kau masih ragu :
1.     Apakah orang itu baik akhlak dan agamanya
2.    Apakah ia baik nasabnya
3.    Apakah ia baik finansialnya
4.    Apakah dia baik parasnya
5.    Ini yang penting, apakah dia mau padamu
Jika kelima itu belum terpenuhi, cukuplah melihat urutan pertama dan kelima, insya Allah kau tidak salah menjatuhkan cintamu.
Wasiat 28
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan jikalau tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan millennia. (Kahlil Gibran)
Wasiat 29
Cinta layaknya iman, diucapkan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diungkapkan dengan perbuatan. Seharusnya begitu jugalah cinta. Diungkapkan dengan I love you. Dirasakan dalam Kalbu. Dibuktikan dengan Qobiltu. Kalau Cuma bilang I love you berjuta kali, balita juga bisa.
Wasiat 30
Jangan menilai keromantisan dengan sepotong cokelat, sepucuk mawar, atau kalimat-kalimat gombal yang membuatmu melayang terbuai oleh rayu. Karena sungguh, akhlak yang mulia adalah keromantisan yang tiada duanya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar